KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor berhasil melipatgandakan keuntungan kuartal kedua dan secara signifikan. Perusahaan ini juga meningkatkan proyeksi pendapatan tahunannya pada hari Rabu. Salah satu penopang kinerja adalah melemahnya nilai mata uang yen terhadap dollar Amerika Serikat, sehingga memberikan dampak penguatan bagi penjualan di pasar global. Perusahaan otomotif terlaris di dunia melaporkan rekor keuntungan operasional sebesar 1,44 triliun yen atau setara denganUS$ 9,5 miliar, dalam tiga bulan hingga akhir September2023. Keuntungan Toyota ini meningkat 155,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Toyota menyatakan bahwa penjualan mobilnya meningkat di semua wilayah penjualan di pasar global, termasuk Amerika Serikat, Asia, juga di pasar domestiknya. Catatan lonjakan penjualan terutama selama enam bulan hingga akhir September dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Penjualan Otomotif Astra Meningkat, Simak Produk Baru Pendorongnya Setelah bertahun-tahun menerima kritik karena lamban dalam menggarap pasar kendaraan listrik bertenaga baterai, Toyota pada bulan Juni 2023 telah memperkenalkan perombakan strategi kendaraan listriknya. Perushaan ini berkomitmen untuk meningkatkan jarak tempuh kendaran listriknya, dan mengurangi biaya produksi kendaraan listrik. Sekarang tampaknya Toyota tengah mendapatkan manfaat dari optimisme pasar mengenai strategi tersebut. Selain itu, minat konsumen yang kembali pada jajaran mobil hibrida bensin listriknya. Kenaikan minat konsumen ini seiring dengan berkurangnya antusiasme terhadap kendaraan listrik, terutama ketika konsumen di Amerika Serikat menghadapi biaya dan ongkos pembiayaan untuk pembelian kendaraan yang lebih tinggi. Mobil hibrida, yang cenderung lebih murah dibandingkan beberapa kendaraan listrik murni bertenaga baterai. Jenis mobil hibrida saat ini masih menyumbang lebih dari 90% penjualan mobil listrik Toyota. Penjualan hibrida melonjak 41% menjadi 888.000 unit dalam kuartal hingga September 2023.
Namun, analis telah menyatakan bahwa Toyota masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama di pasar China, di mana munculnya kendaraan listrik domestik dan peralihan pasar yang cepat ke mobil bertenaga baterai telah memengaruhi pesaing seperti Nissan Motor dan Honda Motor.
Baca Juga: Toyota Astra Menyiapkan Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia China merupakan pasar otomotif terbesar di dunia. Chief Financial Officer Yoichi Miyazaki dalam sebuah konferensi pers menyatkan, saat ini China tengah mengalami "persaingan harga yang sangat ketat." Persaingan harga yang cukup besar terutama terpusat pada bisnis kendaraan listrik dengan tenaga baterai. Toyota juga menghadapi persaingan di pasar Asia Tenggara seperti Thailand akibat ekspansi produsen mobil China yang berinvestasi di negara ini, didorong oleh permintaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kendaraan listrik.
Investasi China
Hasil pencapaian kinerja keuangan pada kuartal III-2023 yang menguat ini, seharusnya membantu rencana pertumbuhan Toyota.
Perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan investasi sebesar US$ 8 miliar di pabrik di North Carolina Amerika Serikat, yang akan memproduksi baterai untuk mobil hibrida, plug-in hybrid, dan kendaraan bertenaga baterai penuh. Toyota merevisi target dan proyeksi keuntungan tahunan menjadi 4,5 triliun yen dari sebelumnya 3 triliun yen. Sebagian besar optimisme perbaikan kinerja ini, karena efek menguntungkan dari nilai tukar asing. Toyota mengharapkan pelemahan yen akan memberikan kontribusi sebesar 1,18 triliun yen pada revisi laba tahunan.
Baca Juga: Produk Otomotif China Makin Diminati Konsumen Proyeksi baru ini lebih tinggi daripada perkiraan rata-rata analis sebesar 4,0 triliun yen.
Nilai tukar yen mencapai posisi terendah dalam setahun pada 151,74 yen per dolar pada hari Selasa, sebelum stabil pada hari Rabu setelah muncul ancaman campur tangan mata uang dari Jepang. Toyota mengasumsikan nilai tukar rata-rata 141 yen per dolar dalam perhitungannya untuk tahun keuangan 2023/24, dibandingkan dengan 125 yen sebelumnya. Perusahaan tersebut juga mengumumkan pembelian kembali saham senilai 100 miliar yen. Saham Toyota naik 4,7% pada hari Rabu setelah pengumuman hasil keuangan, yang membantu mengangkat indeks acuan Nikkei Jepang sebesar 2,4%. ($1 = 151,2900 yen)
Editor: Syamsul Azhar