KONTAN.CO.ID - TOKYO. Reli saham di bursa saham Jepang yang terjadi di awal tahun 2024 ini mereda. Data menunjukkan investor asing kini mulai menjual sahamnya, di tengah lesunya ekonomi Negeri Sakura. Citigroup Inc, Abrdn Plc dan manajer investasi lainnya, pesimistis terhadap saham di negara ini, karena reformasi tata kelola perusahaan dan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) masih belum pasti. Survei fund manager yang dilakukan Bank of America Corp menunjukkan, sepertiga responden yakin pasar Jepang sudah mencapai puncak. Investor asing yang membantu mendorong saham Jepang ke rekor tertinggi beberapa bulan lalu, kini menjadi penjual bersih selama empat minggu berturut-turut hingga 14 Juni.
Baca Juga: Market Global: Wall Street Lawan Kenaikan Global, Imbal Hasil Obligasi AS Naik Menurut data Bursa Efek Tokyo seperti dikutip Bloomberg, aksi jual saham Jepang mencapai ¥ 250 miliar setara dengan US$ 1,6 miliar dalam sepekan yang berakhir 14 Juni. Ini menjadi rekor terpanjang sejak September 2023. Reli indeks bluechip Nikkei 225 Jepang telah terhenti sejak mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tanggal 22 Maret. Sejak saat itu, indeks itu turun 5,6%, sementara di periode yang sama, indeks MSCI AC Asia Pacific menghijau, meski naik tipis 1%.