Yen melemah, target Bekasi Fajar konservati



JAKARTA. Pengembang dan pengelola kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) memasang target bisnis konservatif sepanjang tahun ini. Lantaran tren penurunan penjualan lahan industri diprediksi masih berlanjut hingga tahun ini.

Perusahaan ini memasang target bisa melego sekitar 40 hektare (ha) lahan industri tahun ini atau bertambah 4,4 ha dari hasil penjualan tahun lalu sebesar 35,6 ha.

Asa Siahaan, Hubungan Investor Bekasi Fajar Industrial berkata kepada KONTAN, Selasa (3/2), tahun ini, pihaknya memang tidak ingin terlalu ambisius mematok target penjualan. Padahal, sebetulnya ada faktor positif yang sejatinya bisa mendorong pertumbuhan lahan industri.


Seperti upaya pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur. "Tapi, karena belum terlihat aksinya, jadi kami menargetkan target yang konservatif," katanya.

Menurut Asa, hal lain yang menjadi faktor memasang target konservatif adalah melemahnya mata uang Jepang, Yen akibat adanya stimulus dari otoritas moneter Jepang untuk menggerakan roda ekonomi negeri matahari terbit ini. Soalnya, kebanyakan investor yang membeli lahan industri Bekasi Fajar yang mengelola kawasan industri MM 2100 di Cibitung, Bekasi berasal dari negeri Sakura.

Meski tren penjualan lahan masih sulit tumbuh seperti periode 2012-2013, namun harga jual lahan industri Bekasi Fajar masih bisa menandak. Makanya, perusahaan ini membidik nilai penjualan antara US$ 80 juta sampai US$ 84 juta. "Target kami tahun ini harga rata-rata lahan industri adalah US$ 200 per meter persegi (m²) sampai US$ 210 per m²," terang Asa.

Penjualan turun

Asal tahu saja, efek pemilihan umum (pemilu) 2014 membuat penjualan kawasan industri Bekasi Fajar langsung merosot. Penjualan lahan industri pengembang ini pada 2014 susut 40,67% dari 60 hektare (ha) pada 2013 menjadi tinggal 35,6 ha saja.

Proses pemilu yang panjang dan lama membuat investor dalam posisi wait and see. Mulai dari pemilihan legislatif, pemilihan presiden hingga penetapan Presiden sampai pembentukan kabinet setidaknya perlu waktu sampai awal kuartal keempat.

Beruntung, harga lahan industri yang dikelola Bekasi Fajar menandak naik. "Harga rata-rata lahan industri di 2013 sebesar US$ 172 per m² dan tahun lalu menjadi US$ 190 per m²," paparnya.

Alhasil, Bekasi Fajar bisa meraup penghasilan dari hasil penjualan lahan industri pada 2014 mencapai US$ 67,64 juta. Meski begitu hasil ini masih kurang memuaskan dari pendapatan 2013 yang bisa mencapai US$ 103,2 juta.

Artinya, hasil jualan BEST tahun lalu susut 34,5% dari perolehan 2013.                      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia