Yen Menguat, Laba Honda Melorot 56%



TOKYO. Laba produsen mobil asal Jepang, Honda, menukik tajam di periode Juli-September 2009 akibat penjualan mobil terus menurun selama masa krisis ekonomi global. Pada kuartal ketiga tahun ini, laba bersih produsen mobil terbesar kedua di Jepang tersebut hanya sebesar 54 miliar yen atau sekitar US$ 587 juta. Artinya penjualan Honda ini turun 56% dibandingkan periode yang sama tahun 2008. Menurut manajemen Honda, penguatan mata uang Yen memberi kontribusi terhadap penurunan penjualannya di pasar luar negeri. Sebenarnya para analis sudah memperkirakan penurunan kinerja Honda, tapi penurunan laba yang terjadi ternyata lebih rendah dari yang diperkirakan semula. Manajemen Honda mengatakan, untuk tahun yang berakhir pada bulan Maret 2010, perusahaan menargetkan laba bersihnya mencapai 155 miliar yen, naik dari perkiraan sebelumnya yang hanya 55 miliar yen.Honda juga menaikkan prediksi penjualan mobil dalam satu tahun juga ditingkatkan menjadi 3,4 juta unit, dari perkiraan sebelumnya yang hanya 3,29 juta unit. Meskipun menetapkan proyeksi kenaikan penjualan di masa mendatang, pendapatan Honda pada kuartal ketiga menurun 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan mobil di pasar luar negeri. Penjualan di Jepang sudah tidak terlalu terpengaruh, terutama karena adanya pemangkasan pajak dari pemerintah dan insentif untuk pasar mobil hibrida seperti model mobilnya terbaru yaitu Honda Insight. "Pencapaian kinerja Honda sepertinya lebih baik dari perkiraan awal dan terutama karena faktor penghematan biaya produksinya," kata Andrew Phillips dari KBC Securities.


Editor: Dikky Setiawan