Yen Menguat Pasca Shigeru Ishiba Menang



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang memiliki Perdana Menteri baru. Shigeru Ishiba menggantikan Fumio Kishida yang masa jabatannya berakhir di tahun ini.

Mantan menteri pertahanan yang saat ini berusia 67 tahun itu menang tipis atas Sanae Takaichi, seorang nasionalis garis keras dan pendukung kebijakan stimulus Abenomics. Pemimpin Liberal Democratic Party (LDP) ini telah memerintah Jepang sepanjang era pasca perang.

Ishiba bilang akan membentuk kabinet pemerintahan pada Selasa setelah sesi khusus parlemen. Dirinya akan membersihkan partai berkuasa, revitalisasi ekonomi dan menyingkirkan ancaman keamanan dari negara tetangga. 


Baca Juga: Shigeru Ishiba jadi Perdana Menteri Jepang yang Baru

Jumat (27/9), yen menguat 1,12% terhadap dolar AS setelah kemenangan Ishiba. Penguatan ini memulihkan kerugian sebelumnya, setelah mantan menteri pertahanan ini dianggap sebagai pengkritik stimulus moneter agresif di masa lalu.

Namun di bidang ekonomi, Ishiba mengaku akan berusaha untuk keluar dari deflasi dan berjanji untuk mengambil langkah guna meningkatkan upah. Menurut dia, ini adalah fokusnya dalam jangka pendek serta menjaga aktivitas pada jalur pemulihan.

Ishiba mengatakan, revitalisasi konsumsi adalah kunci bagi Jepang untuk keluar dari stagnasi ekonomi. Ia menambahkan, pemerintahan baru harus mempertimbangkan cara paling efektif meredam pukulan bagi rumahtangga akibat kenaikan inflasi.

"Produk domestik bruto Jepang telah stagnan dalam dua dekade terakhir dengan pertumbuhan upah belum melampaui inflasi," kata Ishiba dalam konfrensi pers usai memenangkan pemilihan.

Pernyataan tersebut menunjukkan Ishiba akan meneruskan kebijakan ekonomi yang ditempuh perdana menteri sebelumnya.

Kishida berfokus pada peningkatan upah dan mendukung keluarnya Bank of Japan dari stimulus. Kazutaka Maeda, ekonom Meiji Yasuda Research Institute melihat kemenangan ini menghilangkan satu hambatan BOJ untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida Mundur, Sejumlah Kandidat Pengganti Bermunculan

Editor: Avanty Nurdiana