Yen perkasa saat data China melemah



NEW YORK. Melambatnya pertumbuhan ekonomi China membuat mata uang Jepag atau yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan yen tersebut memasuki hari ketiga setelah data ekonomi China diketahui melambat di kuartal IV dan membuat mata uang Jepang menjadi safe haven .

Yen naik 0,1% menjadi 104,18 per dolar pada pukul 17.00 sore waktu New York . Dolar juga melemah 0,1% dari euro atau sebanding US$ 1,3552 per euro setelah turun ke US$ 1,3508 per euro, posisi terendah sejak 25 November.

Yen menguat atas 16 mata uang utama dunia setelah data produk domestik bruto (PDB) China naik 7,7% pada periode Oktober-Desember. Pertumbuhan kuartal terakhir di 2013 itu lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 7,8%.


“Aku tidak akan bisa memberikan kesimpulan kuat atas dari data yang keluar ini, dan saya melihatnya akan mempengaruhi lebih pada dolar Australia," kata Jack Spitz , managing director valuta asing di bank National di Kanada. Dolar Australia naik pertama kalinya dalam lima hari. Hari ini pasar AS ditutup karena libur bersama.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% dan Stoxx Europe 600 Index juga turun 0,1%. Yen menguat 2,3% tahun ini , valuta terbaik kedua di antara 10 mata uang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri