TOKYO. Posisi yen perkasa terhadap 16 mata uang utama dunia. Pada pukul 12.15 waktu Tokyo, yen menguat 0,4% menjadi 99,83 per euro dari level penutupan di New York kemarin. Jika berhadapan dengan dollar AS, mata uang Negeri Sakura ini juga perkasa 0,4% menjadi 79,05 per dollar. Sebelumnya, nilai tukar yen sempat berada di level 78,98 per dollar AS, yang merupakan level paling perkasa sejak 6 Juni lalu. Penguatan yen terjadi setelah Bank of Japan memutuskan untuk menunda penggelontoran stimulus moneter. Seperti yang diketahui, bank sentral di sejumlah negara utama dunia tengah bersiap dan berkoordinasi untuk menyediakan likuiditas jika diperlukan setelah pemilu Yunani kelar dilangsungkan pada pekan ini. "Pembicaraan mengenai aksi bank sentral juga memicu spekulasi bahwa Bank of Japan juga akan melakukan sesuatu pada hari ini. Jika hal itu benar, maka, kondisi itu bisa berdampak negatif bagi yen. Namun, fakta bahwa Bank of Japan tidak melakukan sesuatu semakin memperkuat posisi yen," jelas Mitul Kotecha, head of global currency strategy Credit Agricole Corporate & Investment Bank di Hong Kong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Yen perkasa setelah BOJ tak mengubah kebijakan
TOKYO. Posisi yen perkasa terhadap 16 mata uang utama dunia. Pada pukul 12.15 waktu Tokyo, yen menguat 0,4% menjadi 99,83 per euro dari level penutupan di New York kemarin. Jika berhadapan dengan dollar AS, mata uang Negeri Sakura ini juga perkasa 0,4% menjadi 79,05 per dollar. Sebelumnya, nilai tukar yen sempat berada di level 78,98 per dollar AS, yang merupakan level paling perkasa sejak 6 Juni lalu. Penguatan yen terjadi setelah Bank of Japan memutuskan untuk menunda penggelontoran stimulus moneter. Seperti yang diketahui, bank sentral di sejumlah negara utama dunia tengah bersiap dan berkoordinasi untuk menyediakan likuiditas jika diperlukan setelah pemilu Yunani kelar dilangsungkan pada pekan ini. "Pembicaraan mengenai aksi bank sentral juga memicu spekulasi bahwa Bank of Japan juga akan melakukan sesuatu pada hari ini. Jika hal itu benar, maka, kondisi itu bisa berdampak negatif bagi yen. Namun, fakta bahwa Bank of Japan tidak melakukan sesuatu semakin memperkuat posisi yen," jelas Mitul Kotecha, head of global currency strategy Credit Agricole Corporate & Investment Bank di Hong Kong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News