Yen tersudut karena rencana pertemuan Trump-Jong Un



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesediaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memenuhi undangan Presiden Korea Utara Kim Jong Un pada Mei mencatang, membawa sentimen positif bagi mata uang dollar AS. Greenback mulai berbalik menguat di tengah melemahnya permintaan yen Jepang sebagai aset lindung nilai.

"Baik Nikkei dan pasangan USD/JPY menguat didorong berita utama Korea Utara dan minat terhadap aset berisiko meningkat," Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/3).

Pada Jumat pagi, indeks saham Jepang, Nikkei melonjak 2,4% di awal sesi, karena berita tentang pertemuan pimpinan AS-Korea Utara.


Mengutip Bloomberg, Jumat (9/3) pukul 11.50 WIB, pasangan mata uang USDJPY naik 0,36% ke level 106,61.

Padahal, dollar AS telah jatuh ke posisi terendah 16 bulan terhadap yen pada akhir pekan lalu, karena kekhawatiran perang dagang setelah Trump mengumumkan rencana pajak impor baja dan aluminium. Namun, ketika Trump memberi pengecualian untuk Kanada dan Meksiko, pelemahannya mulai sedikit tertahan.

"Ini pengecualian potensial, jadi saya pikir pembelian yen telah mereda," kata Roy Teo, ahli strategi investasi di LGT Bank, Singapura.

Sementara dari Jepang, yen cenderung mendapatkan tekanan setelah Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang stabil. Pergerakan mata uang USD/JPY selanjutnya akan menanti rilis data tenaga kerja AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini