KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi faktor penantian pasar terhadap rilis data ekonomi Amerika Serikat dan keputusan Bank of Japan (BoJ) membuat yen Jepang unggul atas dollar AS selama sepekan terakhir.

Hingga Jumat (26/1), pasangan USD/JPY turun 0,32% ke level 109,06 pukul 18.00 WIB. Sepekan terakhir, pasangan kedua mata uang ini juga sudah turun 1,54%.

Analis Finex Berjangka, Nanang Wahyudi mengatakan, pasar tengah menunggu rilis data gross domestic product (GDP) AS pada Jumat malam waktu setempat. Data tersebut dianggap penting oleh pelaku pasar karena mampu menggambarkan kondisi ekonomi AS pasca-kenaikan suku bunga acuan dan pemberlakuan reformasi pajak.

Terlebih lagi pasar berekspektasi bahwa tingkat GDP AS kuartal IV 2017 hanya mencapai 3%, atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 3,2%.

Selain itu, data prelim GDP Inggris kuartal IV yang dirilis naik menjadi 0,5% dair kuartal sebelumnya 0,4%, juga dicermati pasar. “Sehingga pergerakan yen ditopang oleh efek data tersebut,” kata Nanang.

Sentimen yen semakin kuat, setelah BoJ mempertahankan suku bunga acuan minus 0,1%.

Nanang menilai, tren pelemahan dollar AS masih berpotensi berlanjut pada pekan depan, meskipun akan ada agenda Federal Open Market Committee FOMC). Dia beralasan, dalam pertemuan tersebut The Federal Reserve diyakini belum akan menaikan kembali suku bunga acuan AS. “Kemungkinan besar masih di level 1,5%,” ujarnya.

Prediksi Nanang, pekan depan, pasangan USD/JPY akan bergerak di rentang 107-111.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini