JAKARta. Koreksi pasar obligasi justru dimanfaatkan manajer investasi untuk menambah koleksi surat utang negara (SUN). Maklum, harga obligasi kian murah, dan yield semakin menarik. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan mencatat, per 24 Agustus 2015, kepemilikan reksadana pada SUN mencapai Rp 59,04 triliun. Jumlah itu meningkat Rp 690 miliar dibandingkan akhir Juli lalu senilai Rp 58,35 triliun. Pergerakan ini berbanding terbalik dengan kepemilikan investor asing yang menyusut menjadi Rp 533,54 triliun dari Rp 533,63 triliun pada periode yang sama. Bahkan, jumlah dan asing di SBN sempat turun tajam menjadi Rp 532,16 triliun pada Kamis (20/8).
Yield melejit, MI tambah koleksi SUN
JAKARta. Koreksi pasar obligasi justru dimanfaatkan manajer investasi untuk menambah koleksi surat utang negara (SUN). Maklum, harga obligasi kian murah, dan yield semakin menarik. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan mencatat, per 24 Agustus 2015, kepemilikan reksadana pada SUN mencapai Rp 59,04 triliun. Jumlah itu meningkat Rp 690 miliar dibandingkan akhir Juli lalu senilai Rp 58,35 triliun. Pergerakan ini berbanding terbalik dengan kepemilikan investor asing yang menyusut menjadi Rp 533,54 triliun dari Rp 533,63 triliun pada periode yang sama. Bahkan, jumlah dan asing di SBN sempat turun tajam menjadi Rp 532,16 triliun pada Kamis (20/8).