KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan di pasar obligasi dalam beberapa pekan terakhir membuat nilai kepemilikan asing di surat utang negara (SUN) berkurang. Berdasarkan data Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sejak akhir Maret hingga 26 April, jumlah dana asing di SBN telah berkurang Rp 10,31 triliun menjadi Rp 848,48 triliun. Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan, investor asing mengurangi kepemilikan di pasar obligasi karena faktor eksternal, yaitu kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS). Selain disebabkan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS, tren kenaikan harga minyak dunia juga mempengaruhi pergerakan yield US Treasury. Pasalnya, harga minyak yang naik bisa memicu tidak terkendalinya laju inflasi AS. Untuk mengendalikan laju inflasi, pemerintah AS melakukan antisipasi dengan mengerek naik yield US Treasury.
Yield obligasi AS naik, asing kabur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan di pasar obligasi dalam beberapa pekan terakhir membuat nilai kepemilikan asing di surat utang negara (SUN) berkurang. Berdasarkan data Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sejak akhir Maret hingga 26 April, jumlah dana asing di SBN telah berkurang Rp 10,31 triliun menjadi Rp 848,48 triliun. Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan, investor asing mengurangi kepemilikan di pasar obligasi karena faktor eksternal, yaitu kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS). Selain disebabkan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS, tren kenaikan harga minyak dunia juga mempengaruhi pergerakan yield US Treasury. Pasalnya, harga minyak yang naik bisa memicu tidak terkendalinya laju inflasi AS. Untuk mengendalikan laju inflasi, pemerintah AS melakukan antisipasi dengan mengerek naik yield US Treasury.