NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS dibuka melaju pada transaksi pagi ini (12/6) waktu setempat. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.31 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,6% menjadi 1.635,13. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan 0,54% menjadi 15.204,30. Salah satu sentimen yang mengerek pasar saham AS adalah langkah investor yang memandang positif kenaikan tingkat yield obligasi AS. "Tingkat yield naik karena perekonomian semakin sehat dan investor menjadi semakin optimistis. Hal ini sangat baik bagi pasar saham. Dalam situasi yang lebih normal, saat pasar saham naik dan tingkat yield menanjak, maka secara bersamaan perekonomian juga membaik," urai Patrick Spencer, head of US institutional sales Robert W Baird & Co di London. Sekadar mengingatkan, indeks acuan AS turun 1% kemarin akibat kecemasan mengenai langkah bank sentral AS dalam mengurangi jumlah stimulus setelah sebelumnya Bank of Japan tak mengubah program stimulus mereka. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Yield obligasi AS naik, Wall Street sumringah
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS dibuka melaju pada transaksi pagi ini (12/6) waktu setempat. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.31 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,6% menjadi 1.635,13. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan 0,54% menjadi 15.204,30. Salah satu sentimen yang mengerek pasar saham AS adalah langkah investor yang memandang positif kenaikan tingkat yield obligasi AS. "Tingkat yield naik karena perekonomian semakin sehat dan investor menjadi semakin optimistis. Hal ini sangat baik bagi pasar saham. Dalam situasi yang lebih normal, saat pasar saham naik dan tingkat yield menanjak, maka secara bersamaan perekonomian juga membaik," urai Patrick Spencer, head of US institutional sales Robert W Baird & Co di London. Sekadar mengingatkan, indeks acuan AS turun 1% kemarin akibat kecemasan mengenai langkah bank sentral AS dalam mengurangi jumlah stimulus setelah sebelumnya Bank of Japan tak mengubah program stimulus mereka. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News