JAKARTA. Tekanan ekonomi, baik global ataupun domestik, masih akan berimbas pada emisi obligasi korporasi di tahun depan. Analis memprediksi, penerbitan obligasi korporasi di tahun depan terancam lebih sepi dibanding tahun ini. Herdi Ranu Wibowo, Head of Fixed Income BCA Sekuritas mengatakan, isu domestik seperti tren suku bunga tinggi memicu emiten menunda penerbitan obligasi lantaran investor meminta kupon ataupun yield tinggi. Perusahaan yang tidak membutuhkan pendanaan mendesak, diperkirakan bakal mencari pinjaman perbankan dengan tenor pendek dibandingkan menerbitkan obligasi. Selain itu, nilai tukar rupiah yang terus melemah serta hajatan pemilihan umum (pemilu) juga menjadi salah satu faktor yang memicu minimnya emisi obligasi. Dari luar negeri, pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) akan menjadi sentimen negatif bagi pasar obligasi korporasi. "Penerbitan obligasi korporasi pasti berkurang. Kalau prediksi saya di kisaran Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun di 2014," kata Herdi.
Yield obligasi menanjak di 2014
JAKARTA. Tekanan ekonomi, baik global ataupun domestik, masih akan berimbas pada emisi obligasi korporasi di tahun depan. Analis memprediksi, penerbitan obligasi korporasi di tahun depan terancam lebih sepi dibanding tahun ini. Herdi Ranu Wibowo, Head of Fixed Income BCA Sekuritas mengatakan, isu domestik seperti tren suku bunga tinggi memicu emiten menunda penerbitan obligasi lantaran investor meminta kupon ataupun yield tinggi. Perusahaan yang tidak membutuhkan pendanaan mendesak, diperkirakan bakal mencari pinjaman perbankan dengan tenor pendek dibandingkan menerbitkan obligasi. Selain itu, nilai tukar rupiah yang terus melemah serta hajatan pemilihan umum (pemilu) juga menjadi salah satu faktor yang memicu minimnya emisi obligasi. Dari luar negeri, pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) akan menjadi sentimen negatif bagi pasar obligasi korporasi. "Penerbitan obligasi korporasi pasti berkurang. Kalau prediksi saya di kisaran Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun di 2014," kata Herdi.