Yield obligasi tertekan, rupiah semakin loyo



JAKARTA. Harga obligasi pemerintah Indonesia mendaki hari ini (17/12). Kondisi itu menekan tingkat yield obligasi ke level terendah dalam empat pekan terakhir. Mengutip data Inter Dealer Market Association, per pukul 09.38 WIB, tingkat yield pemerintah dengan kupon 5,625% dan jatuh tempo pada Mei 2023, turun sebesar dua basis poin atau 0,02% menjadi 8,49%. Ini merupakan level terendah sejak 20 November lalu. Jika dihitung, dalam tujuh hari terakhir, tingkat yield ini sudah tergerus 30 basis poin. Penurunan tingkat yield obligasi disinyalir terkait dengan langkah bank sentral Indonesia yang menahan suku bunga acuannya di level 7,5% pada 12 Desember lalu. Sementara, tingkat inflasi Indonesia naik 8,37% pada November dibanding tahun sebelumnya. "Harga obligasi sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Namun, langkah BI yang menahan suku bunga menunjukkan bahwa inflasi akan bergerak moderat. Sementara itu, posisi rupiah masih saja melemah. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,2% menjadi 12.128 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie