KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada hari ini, Selasa (4/8). Dalam lelang sukuk kali, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 39,77 triliun. Jumlah tersebut turun tipis jika dibandingkan lelang SBSN sebelumnya (21/7) yang mencapai Rp 40,60 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah menyerap Rp 11 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target indikatif semula yang sebesar Rp 8 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan faktor tren rendahnya suku bunga acuan yang diperkirakan akan berada dalam waktu yang lama jadi menjadi salah satu sentimen yang memengaruhi hasil lelang kali ini. "Dengan tren tersebut, akan ada kemungkinan yield surat utang global tetap rendah, dan yield SUN akan makin turun. Lelang SBSN kali ini relatif didorong oleh investor domestik, hal tersebut menandakan likuiditas investor domestik masih cukup terjaga," ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8).
Yield pada lelang sukuk negara hari ini turun daripada lelang sebelumnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada hari ini, Selasa (4/8). Dalam lelang sukuk kali, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 39,77 triliun. Jumlah tersebut turun tipis jika dibandingkan lelang SBSN sebelumnya (21/7) yang mencapai Rp 40,60 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah menyerap Rp 11 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target indikatif semula yang sebesar Rp 8 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan faktor tren rendahnya suku bunga acuan yang diperkirakan akan berada dalam waktu yang lama jadi menjadi salah satu sentimen yang memengaruhi hasil lelang kali ini. "Dengan tren tersebut, akan ada kemungkinan yield surat utang global tetap rendah, dan yield SUN akan makin turun. Lelang SBSN kali ini relatif didorong oleh investor domestik, hal tersebut menandakan likuiditas investor domestik masih cukup terjaga," ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8).