JAKARTA. Tawaran imbal hasil (yield) yang kompetitif memicu pemerintah untuk memenangkan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara hingga Rp 6,08 triliun pada Selasa (9/8). Angka tersebut melebihi target indikatif yang dipatok Rp 4 triliun. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, total penawaran yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp 17,54 triliun. Pada lelang SBSN sebelumnya Selasa (26/7), dari jumlah penawaran sebesar Rp 21,35 triliun, pemerintah memenangkan lelang Rp 5,42 triliun. Menurut Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra, tawaran yield yang rendah dari investor mendorong pemerintah untuk memenangkan lelang sukuk negara melebihi target. Maklum, seiring terbatasnya pasokan dan prospek yang masih cerah, peserta lelang gencar berburu sukuk negara melalui lelang.
Yield rendah, pemerintah serap lelang sukuk Rp 6 T
JAKARTA. Tawaran imbal hasil (yield) yang kompetitif memicu pemerintah untuk memenangkan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara hingga Rp 6,08 triliun pada Selasa (9/8). Angka tersebut melebihi target indikatif yang dipatok Rp 4 triliun. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, total penawaran yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp 17,54 triliun. Pada lelang SBSN sebelumnya Selasa (26/7), dari jumlah penawaran sebesar Rp 21,35 triliun, pemerintah memenangkan lelang Rp 5,42 triliun. Menurut Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra, tawaran yield yang rendah dari investor mendorong pemerintah untuk memenangkan lelang sukuk negara melebihi target. Maklum, seiring terbatasnya pasokan dan prospek yang masih cerah, peserta lelang gencar berburu sukuk negara melalui lelang.