Yield SR-007 terkoreksi di pasar sekunder



JAKARTA. Pasca dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradeable), instrumen sukuk ritel seri SR-007 langsung diburu investor. Minat investor tersebut terlihat dari penurunan tingkat yield sura utang bertenor 3 tahun ini di pasar sekunder.

Mengutip Bloomberg, yield SR-007 per Rabu (15/4) senilai 7,53% sudah turun 72 basis poin dari kupon awalnya yang ditetapkan pemerintah sebesar 8,25%. SR-007 mulai tradeable sejak 9 April 2015. Pada hari tersebut juga, yield SR-007 bahkan sempat mencapi titik terendahnya di level 7,45%.

Analis obligasi BNI Securities, I Made Adi Saputra mengatakan investor institusi memburu SR-007 lantaran tingkat imbal hasil masih di atas Surat Utang Negara (SUN) bertenor sama. Sebagai catatan, SUN tenor 3 tahun per Rabu (15/4), ditutup senilai 7,12%. Berarti ada spread 41 basis poin dengan yield SR-007.


“Spread ini menarik bagi investor institusi khususnya perbankan,” ujar Made. Ia menilai, beberapa pekan depan yield SR-007 tidak akan jauh dari levelnya sekarang di 7,5%. Menurutnya jika yield tersebut kembali terkoreksi maka sudah tidak lagi menarik bagi investor.

“Yield saat ini bahkan sudah tidak menarik bagi investor manajer investasi (MI). Mereka berpandangan yield ini tidak akan banyak membantu mengerek imbal hasil reksadana. Mereka akan lebih memilih obligasi korporasi dengan tenor sama,” ujar Made.

Namun lain soal jika MI menjadikan SR-007 sebagai aset dasar reksadana dengan strategi investasi trading. “Masih memungkinkan kalau MI trading SR-007 berharap pada capital gain,” tambah Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie