JAKARTA. Minat investor pada surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara meningkat. Akibatnya, imbal hasil (yield) rata-rata sukuk negara sepanjang tahun ini, cenderung menurun. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, imbal hasil sukuk negara sepanjang 2012 berkisar 5%-6%. Bandingkan dengan yield sukuk negara di periode yang sama tahun lalu yang sekitar 8%-10%. Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, melihat, penurunan itu pertanda permintaan terhadap sukuk negara naik. Kini, likuiditas di dalam negeri maupun di pasar global melimpah. Itu meningkatkan minat membeli sukuk. “Buktinya, setiap lelang sukuk selalu terjadi oversubscribed," ujar dia. Dia memperkirakan, aksi beli dilakukan fund manager atau dana pensiun, bukan pemodal asing.
Yield sukuk negara turun
JAKARTA. Minat investor pada surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara meningkat. Akibatnya, imbal hasil (yield) rata-rata sukuk negara sepanjang tahun ini, cenderung menurun. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, imbal hasil sukuk negara sepanjang 2012 berkisar 5%-6%. Bandingkan dengan yield sukuk negara di periode yang sama tahun lalu yang sekitar 8%-10%. Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, melihat, penurunan itu pertanda permintaan terhadap sukuk negara naik. Kini, likuiditas di dalam negeri maupun di pasar global melimpah. Itu meningkatkan minat membeli sukuk. “Buktinya, setiap lelang sukuk selalu terjadi oversubscribed," ujar dia. Dia memperkirakan, aksi beli dilakukan fund manager atau dana pensiun, bukan pemodal asing.