Yield SUN 10 tahun diramal naik jadi 6,59%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada Selasa (28/11) diperkirakan bervariasi dengan kecenderungan turun.

Analis FIxed Income MNC SekuritasĀ I Made Adi Saputra mengatakan, di tengah rupiah yang belum memiliki dukungan positif, harga SUN cenderung turun. "Jelang pidato dari The Fed, rupiah belum ada katalis positif," kata Made dalam riset, Selasa (28/11).

Sementara, harga SUN dengan denominasi dollar AS, perkirakan juga masih akan menurun di tengah imbal hasil surat utang global cenderung naik.


Adapun, secara teknikal, Made menganalisis, harga SUN tenor pendek masih dalam tren naik. Namun, SUN tenor panjang dalam tren sideways.

Smenetara, Ahmad Mikail, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, dollar AS menguat terhadap rupiah, karena minimnya sentimen dalam negeri. "Semakin kuatnya rencana kenaikan Fed Fund Rate pada Rapat FOMC di minggu kedua bulan Desember, mendorong pelemahan rupiah," katanya dalam riset.

Ahmad memprkirakan, yield SUN tenor 10 tahun akan cenderung berbalik arah pada pekan ini, seiring semakin dekatnya jadwal rapat penentuan suku bunga AS.

Sentimen lain, pasokan minyak mentah global yang diprediksi menurun, memungkinkan naiknya ekspektasi inflasi AS dan memperkuat kemungkinan naiknya tingkat suku bunga FFR.

"Kenaikan yield SUN 10 tahun diperkirakan berlanjut hari ini ke level 6,58%-6,59%," kata Ahmad.

Ahmad merekomendasikan seri FR0074, FR0065, FR0068, FR0035, dan FR0043 pada perdagangan hari ini. Sedangkan, Made merekomendasikan seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068 dan FR0072.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini