KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil atawa yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun terus naik. Namun, di satu sisi, kenaikan yield berpotensi menekan harga obligasi pemerintah dan memberi sentimen negatif pada kinerja reksadana pendapatan tetap yang memiliki aset tersebut. Mengutip Bloomberg, Senin (7/2), yield SUN tenor 10 tahun berada di 6,48% dan menyentuh level tertinggi sejak Juli 2021. Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu mengatakan perkiraan tapering off Amerika Serikat (AS) dan kenaikan suku bunga AS yang dipercepat membuat yield bergerak naik. Dampaknya, volatilitas di surat utang negara jadi tinggi dan memberi sentimen negatif pada kinerja reksadana pendapatan tetap. Sentimen kenaikan suku bunga berpotensi makin mengerek yield SUN bila di saat yang bersamaan likuiditas perbankan dalam menyerap SUN menurun. "Yield SUN dapat bergerak lebih tinggi hingga 6,75% karena dipengaruhi kenaikan rasio GWM perbankan yang menyebabkan likuiditas berkurang," kata Ika.
Yield SUN Acuan Tertinggi 7 Bulan, Ini Proyeksi Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil atawa yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun terus naik. Namun, di satu sisi, kenaikan yield berpotensi menekan harga obligasi pemerintah dan memberi sentimen negatif pada kinerja reksadana pendapatan tetap yang memiliki aset tersebut. Mengutip Bloomberg, Senin (7/2), yield SUN tenor 10 tahun berada di 6,48% dan menyentuh level tertinggi sejak Juli 2021. Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu mengatakan perkiraan tapering off Amerika Serikat (AS) dan kenaikan suku bunga AS yang dipercepat membuat yield bergerak naik. Dampaknya, volatilitas di surat utang negara jadi tinggi dan memberi sentimen negatif pada kinerja reksadana pendapatan tetap. Sentimen kenaikan suku bunga berpotensi makin mengerek yield SUN bila di saat yang bersamaan likuiditas perbankan dalam menyerap SUN menurun. "Yield SUN dapat bergerak lebih tinggi hingga 6,75% karena dipengaruhi kenaikan rasio GWM perbankan yang menyebabkan likuiditas berkurang," kata Ika.