KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sejalannya pergerakan indeks persepsi risiko investasi Indonesia (CDS) dengan tingkat imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN), justru mencerminkan bahwa risiko jangka pendek lebih rendah ketimbang risiko jangka panjang. Asal tahu saja, Jumat (13/12) CDS tenor 5 tahun berada di level 67,721 sekaligus level terendah sepanjang sejarah. Sementara itu, yield SUN untuk tenor acuan 10 tahun justru naik. "Penurunan CDS diikuti penurunan yield jangka pendek atau SUN 1 tahun yang menyentuh level terendah, setidaknya sejak Mei 2019 di angka 5,1%. Sedangkan yield 10 tahun tembus level 7,4%," jelas Ekonom Pefindo Fikri C Permana kepada Kontan.co.id, Selasa (17/12).
Yield SUN bergerak anomali terhadap CDS, ini alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sejalannya pergerakan indeks persepsi risiko investasi Indonesia (CDS) dengan tingkat imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN), justru mencerminkan bahwa risiko jangka pendek lebih rendah ketimbang risiko jangka panjang. Asal tahu saja, Jumat (13/12) CDS tenor 5 tahun berada di level 67,721 sekaligus level terendah sepanjang sejarah. Sementara itu, yield SUN untuk tenor acuan 10 tahun justru naik. "Penurunan CDS diikuti penurunan yield jangka pendek atau SUN 1 tahun yang menyentuh level terendah, setidaknya sejak Mei 2019 di angka 5,1%. Sedangkan yield 10 tahun tembus level 7,4%," jelas Ekonom Pefindo Fikri C Permana kepada Kontan.co.id, Selasa (17/12).