KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak naik pada perdagangan Kamis (7/6). Hal ini didorong potensi pelemahan rupiah dan kenaikan imbal hasil US Treasury. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) naik masing-masing sebesar 2 bps ke level 2,98% dan 3,12%. “Kenaikan ini akibat antisipasi investor akan berakhirnya stimulus moneter di Eropa,” katanya dalam riset, hari ini. Meski begitu, pergerakan harga komoditas mampu membatasi kenaikan imbal hasil US Treasury. Ini mengingat harga minyak West Texas Intermediate dan gas sama-sama turun pada perdagangan kemarin. Harga minyak WTI turun sebesar 1,2% menjadi US$ 64,72 per barel dan harga gas turun 0,28% menjadi US$ 2,90 per mmbtu.
Yield SUN diprediksi naik, tenor 10 tahun antara 7,1%-7,2%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak naik pada perdagangan Kamis (7/6). Hal ini didorong potensi pelemahan rupiah dan kenaikan imbal hasil US Treasury. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) naik masing-masing sebesar 2 bps ke level 2,98% dan 3,12%. “Kenaikan ini akibat antisipasi investor akan berakhirnya stimulus moneter di Eropa,” katanya dalam riset, hari ini. Meski begitu, pergerakan harga komoditas mampu membatasi kenaikan imbal hasil US Treasury. Ini mengingat harga minyak West Texas Intermediate dan gas sama-sama turun pada perdagangan kemarin. Harga minyak WTI turun sebesar 1,2% menjadi US$ 64,72 per barel dan harga gas turun 0,28% menjadi US$ 2,90 per mmbtu.