JAKARTA. Tertahannya laju penguatan rupiah bakal ikut menahan laju penurunan imbal hasil alias yield Surat Utang Negara (SUN). Namun, analis melihat yield obligasi terbitan pemerintah tersebut masih berpeluang turun sampai akhir tahun. Penurunan suku bunga acuan alias BI rate ternyata sukses mengerek naik harga SUN. "Kenaikan ini merupakan efek dari penurunan suku bunga Bank Indonesia," tegas Suriyanto Chang, Kepala Tresuri Bank NISP, Rabu lalu (10/12). Maklum, saat BI rate turun, yield SUN otomatis ikut luruh, dan sebaliknya harga SUN naik. Berdasarkan data Bloomberg, kemarin, indeks rata-rata harga SUN berada di posisi 84,25. Akhir pekan lalu, indeks tersebut masih berada di level 81,60.
Yield SUN Masih Bisa Turun Walau Terbatas
JAKARTA. Tertahannya laju penguatan rupiah bakal ikut menahan laju penurunan imbal hasil alias yield Surat Utang Negara (SUN). Namun, analis melihat yield obligasi terbitan pemerintah tersebut masih berpeluang turun sampai akhir tahun. Penurunan suku bunga acuan alias BI rate ternyata sukses mengerek naik harga SUN. "Kenaikan ini merupakan efek dari penurunan suku bunga Bank Indonesia," tegas Suriyanto Chang, Kepala Tresuri Bank NISP, Rabu lalu (10/12). Maklum, saat BI rate turun, yield SUN otomatis ikut luruh, dan sebaliknya harga SUN naik. Berdasarkan data Bloomberg, kemarin, indeks rata-rata harga SUN berada di posisi 84,25. Akhir pekan lalu, indeks tersebut masih berada di level 81,60.