Yield SUN naik, lelang pekan depan diprediksi ramai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin jadi 1,5%-1.75%, yield seri acuan Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun FR0064 beranjak naik dan berpotensi membuat lelang SUN, Selasa (27/3) ramai peminat.

I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan naiknya suku bunga The Fed berdampak positif bagi pasar obligasi karena memberi kepastian. Namun, setelah informasi kenaikan The Fed keluar, pasar obligasi terkena imbas sentimen geopolitik Amerika Serikat (AS) yang menetapkan sanksi pada China dengan menetapkan tarif impor sekitar US$ 60 miliar. "Pasar obligasi hari ini agak tertekan juga karena imbas koreksi pasar ekuitas global," kata Made, Jumat (23/3).

Tertekannya pasar obligasi membuat yield SUN seri acuan 10 tahun hari ini naik cenderung bergerak naik sebesar 1,63% jadi di 6,68%. Sementara selama sepekan yield SUN seri acuan naik 2,54%.


"Dengan kondisi sudah tingginya yield maka lelang minggu depan harusnya dari segi permintaan akan bagus dan membaik," kata Made. Investor akan tertarik karena penawaran yield berpotensi cukup tinggi. "Ini peluang bagi investor untuk dapat yield yang lebih menarik, sebelum nanti perang dagang semakin bergejolak dan membawa investor global mengamankan aset mereka ke save haven termasuk US Treasury," kata Made.

Bila investor sudah memborong SUN di lelang pekan depan, meski suku bunga The Fed sudah naik, tetapi yield US Treasury tidak akan langsung naik dengan signifikan. Dengan kata lain ada potensi yield US Treasury turun. "Kondisi ini sebenarnya yang menolong sehingga ada peluang kedepan SUN kita bisa naik lagi harganya dan yield bisa turun," kata Made.

Lelang SUN pekan depan Made proyeksikan akan ramai dengan jumlah penawaran yang masuk berkisar Rp 40 triliun.

Made merekomendasikan seri FR0075 kepada investor yang ingin mendapatkan yield menarik. "Seri tenor panjang dari sisi yield masih menarik," kata Made. Namun, tetap secara umum, Made memproyeksikan seri tenor pendek akan lebih banyak diburu investor. Penyebabnya, sentimen global seperti trade war masih membayangi.

Investor asing maupun domestik akan ramai memburu lelang SUN pekan depan karena selain yield yang cukup menarik, kebijakan domestik masih mendukung untuk naiknya pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia pun belum ada sinyak akan menaikkan suku bunga acuan. Terlebih, ke depan masih akan ada tantangan, sebaiknya investor beli SUN secara bertahap di setiap lelang pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat