JAKARTA. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ikut mempengaruhi lelang surat utang negara syariah atau sukuk negara yang digelar, Selasa (28/5). Dalam lelang sukuk, kemarin, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) hanya memenangkan sebesar Rp 735 miliar. Ini di bawah target pemerintah yang sebesar Rp 1,5 triliun. Lelang kali ini menawarkan empat seri Project Based Sukuk (PBS), yakni PBS 001 (reopening), PBS 004 (reopening), PBS 005 (reopening) dan PBS 006 (new issuance). Dari penawaran yang masuk, pemerintah hanya memenangkan dua seri yakni seri PBS 001 dan PBS 005. Instrumen bertenor lima tahun berseri PBS001 dimenangkan sebesar Rp 50 miliar dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 5,40%. Adapun, yield tertinggi yang masuk mencapai 6,18%.
Yield tinggi, lelang sukuk tak capai target
JAKARTA. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ikut mempengaruhi lelang surat utang negara syariah atau sukuk negara yang digelar, Selasa (28/5). Dalam lelang sukuk, kemarin, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) hanya memenangkan sebesar Rp 735 miliar. Ini di bawah target pemerintah yang sebesar Rp 1,5 triliun. Lelang kali ini menawarkan empat seri Project Based Sukuk (PBS), yakni PBS 001 (reopening), PBS 004 (reopening), PBS 005 (reopening) dan PBS 006 (new issuance). Dari penawaran yang masuk, pemerintah hanya memenangkan dua seri yakni seri PBS 001 dan PBS 005. Instrumen bertenor lima tahun berseri PBS001 dimenangkan sebesar Rp 50 miliar dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 5,40%. Adapun, yield tertinggi yang masuk mencapai 6,18%.