JAKARTA. Tren kenaikan yield surat utang negara (SUN) dalam beberapa pekan terakhir memicu sepinya permintaan pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa (6/5). Maklum, risiko pasar ikut terkerek, seiring dengan kenaikan yield. Dalam lelang, kemarin, permintaan yang masuk hanya Rp 2,83 triliun. Dari empat seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah hanya memenangkan tiga seri senilai Rp 935 miliar. Nilai tersebut di bawah target indikatif pemerintah, yaitu senilai Rp 1,5 triliun. Seri bertenor pendek SPN-S 07112014 (new issuance) bertenor enam bulan menjadi favorit investor. Total permintaan yang masuk Rp 1,9 triliun dengan yield terendah 6% dan tertinggi 7%. Pemerintah kemudian menyerap Rp 280 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 6,025%.
Yield tinggi penyebab lelang sukuk sepi peminat
JAKARTA. Tren kenaikan yield surat utang negara (SUN) dalam beberapa pekan terakhir memicu sepinya permintaan pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa (6/5). Maklum, risiko pasar ikut terkerek, seiring dengan kenaikan yield. Dalam lelang, kemarin, permintaan yang masuk hanya Rp 2,83 triliun. Dari empat seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah hanya memenangkan tiga seri senilai Rp 935 miliar. Nilai tersebut di bawah target indikatif pemerintah, yaitu senilai Rp 1,5 triliun. Seri bertenor pendek SPN-S 07112014 (new issuance) bertenor enam bulan menjadi favorit investor. Total permintaan yang masuk Rp 1,9 triliun dengan yield terendah 6% dan tertinggi 7%. Pemerintah kemudian menyerap Rp 280 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 6,025%.