KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi mengawali perdagangan pada Senin (12/4) dengan tekanan. Katalis negatif bagi rupiah datang dari sentimen eksternal yang diperkirakan akan disebabkan oleh rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, pada esok hari, pergerakan rupiah akan didominasi oleh sentimen rilis data Producer Price Index (PPI) AS. Ia menyebut, besar kemungkinan data tersebut akan jauh lebih baik dibandingkan data sebelumnya. “Dengan menguatnya PPI AS, hal ini akan mendorong kenaikan yield US Treasury. Dus, rupiah berpotensi mengalami tekanan seiring dengan naiknya yield US Treasury tersebut,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (9/4).
Yield US Treasury kembali naik, rupiah berpotensi melemah pada Senin (12/4)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi mengawali perdagangan pada Senin (12/4) dengan tekanan. Katalis negatif bagi rupiah datang dari sentimen eksternal yang diperkirakan akan disebabkan oleh rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, pada esok hari, pergerakan rupiah akan didominasi oleh sentimen rilis data Producer Price Index (PPI) AS. Ia menyebut, besar kemungkinan data tersebut akan jauh lebih baik dibandingkan data sebelumnya. “Dengan menguatnya PPI AS, hal ini akan mendorong kenaikan yield US Treasury. Dus, rupiah berpotensi mengalami tekanan seiring dengan naiknya yield US Treasury tersebut,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (9/4).