KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi domestik sempat memperlihatkan optimisme pada perdagangan Senin (30/10). Hal ini terlihat dari yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun (10Y INDOGB) yang turun 11 bps menjadi 7,12%. Meningkatnya optimisme pasar global tersebut didorong oleh kemungkinan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 5,5% pada pertemuan bulan November maupun Desember 2023. Namun, Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi melihat, optimisme ini mungkin hanya bersifat sementara.
"Pasalnya, yield 10Y US Treasury naik 6 bps menjadi 4,89% tadi malam," ucap Lionel dalam risetnya, Selasa (31/10). Baca Juga: Bunga Naik, Potensi Gagal Bayar Surat Utang Bakal Terkerek Kenaikan ini terjadi setelah Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana pelaksanaan lelang US Treasury sebesar US$ 816 miliar pada kuartal I-2024. Jumlah tersebut lebih tinggi dari konsensus di kisaran US$ 700 miliar dan target lelang US Treasury di kuartal IV-2023 sebesar US$ 776 miliar. Rencana penerbitan ini didasarkan atas upaya menjaga keseimbangan kas sebesar US$ 750 miliar dan defisit anggaran pemerintah Federal AS 2024 sebesar US$ 1,85 triliun, dari tahun 2023 sebesar US$ 1,7 triliun.