Yield vs Kupon, Apa yang Lebih Penting saat Investasi di Obligasi FR?



MOMSMONEY.ID - Ternyata lebih penting melihat yield dari pada kupon saat Anda berinvestasi pada obligasi FR lo!

Melansir Stockbit Sekuritas, hal ini karena kupon obligasi FR bersifat tetap. Sementara itu harga obligasi terus berubah karena adanya kegiatan jual-beli.

Baca Juga: Tak Suka Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Alami Birthday Blues Loh


Sehingga saat investor membeli obligasi pada harga yang murah atau harga diskon, maka sebenarnya investor bisa mendapatkan keuntungan atau yield lebih tinggi. Lalu apa perbedaan yield vs kupon di obligasi FR?

Kupon

Kupon obligasi FR merupakan pendapatan pasif yang akan investor terima setiap enam bulan sekali. Kupon obligasi FR bersifat tetap, tidak akan berubah sampai jatuh tempo

Yield

Yield adalah return atau imbal hasil per tahun yang diterima jika investor memegang Obligasi FR hingga jatuh tempo. Yield sudah memperhitungkan kupon serta keuntungan atau kerugian dari harga beli Obligasi FR.

Jadi jika Anda membeli obligasi pada harga diskon (di bawah 100) maka yield akan lebih besar dari kupon. Jika Anda membeli pada harga premium (di atas 100) maka yield lebih kecil dari pada kupon. Sedangkan jika beli di harga beli par (sama dengan nominal obligasi) maka yield sama dengan kupon.

Baca Juga: 6 Tips Membuat Instagram Story Jadi Lebih Menarik dan Menambah Penonton

Sehingga, jika Anda melihat return atau imbal hasil yang sesugguhnya, maka perlu melihat yield sebagai faktor terpenting. Terutama jika Anda ingin memegang Obligasi FR hingga jatuh tempo

Lebih lanjut, perlu Anda pahami bahwa harga obligasi berbanding terbalik dengan ekspektasi suku bunga. Ketika ekspektasi suku bunga turun, maka investor berekspektasi bunga deposito yang ditawarkan akan turun. Sehingga investor mengincar obligasi FR selagi yield masih dianggap menarik. Ini menyebabkan harga obligasi naik dan investor bisa mendapatkan potensi keuntungan (capital gain).

Sebaliknya, apabula ekspektasi suku bunga naik, maka bunga deposito ikut naik. Investor akan lebih tertarik pada deposito karena yield dianggap tidak menarik. Ini menyebabkan harga obligasi turun sehingga bisa menyebabkan kerugian (capital loss).

Selanjutnya: Ini Ide Menata Kamar Tidur yang Sempit, Mudah lo Moms!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta