Yili Group mencaplok Ausnutria dan menjadi pemegang saham terbesar



KONTAN.CO.ID - HOHHOT/JAKARTA. Inner Mongolia Yili Industrial Group Co., Ltd, salah satu produsen susu terbesar di Asia, mengumumkan transaksi pembelian saham di perusahaan raksasa susu formula kambing, Ausnutria Dairy Co. Ltd. Pasca akuisisi, Yili  menjadi pemegang saham terbesar di Ausnutria 

 Ini menandai kesepakatan merger dan akuisisi (M&A) terbesar di industri susu Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Grup Yili merupakan perusahaan induk dua entitas di Indonesia, yakni PT Green Asia Food Indonesia dan PT Yili Indonesia Dairy. Kedua entitas bekerja sama dalam memproduksi dan mendistribusikan produk olahan susu, yaitu es krim Joyday di Indonesia.

Grup Yili akan bekerja sama dengan Ausnutria Dairy melalui Hong Kong Jingang Trade Holding Co., Ltd anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Yili. Ini  langkah pengembangan bisnis susu formula bayi dan produk nutrisi.


Jingang akan mengakuisisi sejumlah 531 juta saham dari pemegang saham lain dengan harga HK$10,06 per saham. Ini  mewakili sekitar 30,89% dari total saham yang diterbitkan Ausnutria. 

Ausnutria juga akan menerbitkan 90 juta saham baru kepada Jingang dengan harga HK$10,06 per saham. Setelah kedua transaksi di atas selesai, Jingang akan memiliki total 621 juta saham Ausnutria, atau 34,33% dari total saham yang beredar. Menjadikan Yili sebagai pemegang saham tunggal terbesar di perusahaan tersebut.

Pan Gang, Komisaris Grup Yili, mengatakan kedua perusahaan memiliki banyak kesamaan, “Kerja sama ini diharapkan dapat membentuk sinergi dan membuka jalan baru dalam bidang susu bubuk, produk susu, dan makanan kesehatan lain,” kata Pan Gang, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (4/11).

Yan Weibin, Komisaris Ausnutria mengatakan, investor strategis seperti Yili tidak hanya akan menciptakan sinergi di sepanjang rantai industri tjuga akan menyempurnakan Ausnutria dalam hal manajemen dan perencanaan strategis.

“Kerja sama strategis ini akan memiliki dampak besar pada kedua perusahaan dan akan mendorong perkembangan di industri susu dan nutrisi secara global,” ujar Yan. 

Editor: Ahmad Febrian