YLKI curiga kenaikan harga tiket pesawat terkait bagasi berbayar



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga jual tiket pesawat maskapai di Indonesia yang melambung tinggi menimbulkan polemik bagi masyarakat. Serta memicu masyarakat menanyakan penyebabnnya.

Tulus Abadi, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan bahwa maskapai telah gagal dalam mendalami atau memahami psikologis para konsumen nya sendiri. Di mana masyarakat di tanah air sudah terbiasa dengan penjualan tiket pesawat secara diskon atau promo.

Sehingga, pada saat harga penjualan kembali di harga normal akan mengejutkan banyak konsumennya. Pasalnya kenaikan harga tiket itu hingga 80% sampai 100%. “Maskapai gagal mendalami psikis atau psikologis konsumen. saya kira masyarakat sudah terbiasa dengan harga yang murah. sehingga harga promo atau murah, kemudian menaikan akan membuat masyarakat menjerit dan sock,” katanya pada saat menghadiri Acara Masyarakat Pecinta Aviasi.


Sehingga Tulus, menegaskan kepada maskapai di Indonesia terkait meningkatnya harga tiket pesawat domestik lebih tinggi dibandingkan dengan Internasional. Maka ia curiga akan ada beberapa unsur yang tidak semestinnya terjadi. Karena kenaikan penjualan tiket ini dibarengi dengan bagasi berbayar.

“Kenapa maskapai melakukan kenaikan secara serentak ini takut akan ada hal” yang dicurigai. ini yang saya kira, harapan tida terjadi hal - hal semacam ini. dipicu oleh bagasi berbayar, udah tarif naik dan bagasi berbayar,” tegasnnya.

Karena menurut Tulus, jika tarif bagasi free terbatas dan diikuti penjualan tiket pesawat akan menjadikan halangan bagi maskapainnya itu sendiri. “Kalau misalnya ini dinaikan akan menjadi boomerang untuk maskapainnya sendiri,” ujarnnya.

Walaupun sudah mengalami penurunan harga tiket pada tanggal 14 Januari 2019. Para konsumen berharap pihak maskapai di Indonesia terus meningkatkan pelayananannya. “Sehingga masyarakat menutut adannya tingkat pelayanaan yang lebih baik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini