KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dapat lebih rendah dari tarif yang disodorkan. Hal tersebut dapat terjadi dengan skema gelontoran subsidi untuk tarif MRT Jakarta. Kalau tidak, maka skema yang saat ini hanya membebankan seluruh biaya pembangunan MRT kepada konsumen. Pengurus Harian YLKI Agus Sujatno menuturkan, besaran subsidi juga bisa lebih besar dari selisih kajian tarif dan biaya operasional. "Artinya, tarif yg disodorkan saat ini antara Rp 8.500 dan Rp 10.000 per 10 km, bisa lebih rendah dengan skema gelontoran subsidi," terang Agus saat dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (3/2). Hal tersebut dimaksud untuk lebih merangsang konsumen menggunakan MRT.
YLKI nilai skema subsidi untuk tarif MRT dapat rangsang konsumen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dapat lebih rendah dari tarif yang disodorkan. Hal tersebut dapat terjadi dengan skema gelontoran subsidi untuk tarif MRT Jakarta. Kalau tidak, maka skema yang saat ini hanya membebankan seluruh biaya pembangunan MRT kepada konsumen. Pengurus Harian YLKI Agus Sujatno menuturkan, besaran subsidi juga bisa lebih besar dari selisih kajian tarif dan biaya operasional. "Artinya, tarif yg disodorkan saat ini antara Rp 8.500 dan Rp 10.000 per 10 km, bisa lebih rendah dengan skema gelontoran subsidi," terang Agus saat dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (3/2). Hal tersebut dimaksud untuk lebih merangsang konsumen menggunakan MRT.