YLKI sambut baik penerapan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis MLFF



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyambut baik penerapan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis multilane free flow (MLFF).

Seperti diketahui, Roatex, Ltd. Zrt. asal Hungaria, ditetapkan sebagai pemenang tender sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis multilane free flow (MLFF).

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, penerapan teknologi nirsentuh untuk transaksi tol akan menjadi lebih bagus dan cepat karena tidak ada jeda untuk transaksi.


"Sehingga kemacetan di loket pembayaran tidak ada. Di banyak negara memang tol sudah pakai nirsentuh," kata Tulus kepada Kontan.co.id, Jumat (29/1).

Kendati demikian, dia mengaku belum mengatahui secara detail mengenai teknis dan mekanisme kerjanya.

MLFF merupakan transaksi pembayaran jalan tol dengan teknologi nirsentuh yang memungkinkan kendaraan tidak perlu berhenti ketika membayar tarif di gerbang tol. Solusi teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi nontunai nirsentuh berbasis MLFF.

Baca Juga: Anak usaha Jasa Marga gandeng Roatex di bisnis pembayaran tol nirsentuh

Target pelaksanaan konstruksi MLFF dimulai pada tahun 2021, kemudian untuk implementasinya secara bertahap dimulai pada tahun 2022.

Sebelumnya, Chief Representative Roatex Ltd Zrt Musfihin Dahlan mengatakan bahwa, teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (electronic road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (big data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya.

Musfihin menuturkan, solusi ini telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs). 

Pengalaman di Hungaria, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan , juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat.

Menurutnya, pada saatnya nanti, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi smartphone), atau onboard unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan. 

"Perangkat ini tidak membebani pengguna, dan dapat diunduh dengan mudah melalui smartphone," imbuh Musfihin.

Selanjutnya: Astra Infra masih menunggu arahan kementerian PUPR terkait penerapan sistem MLFF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi