JAKARTA. Setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuding Direktur Utama PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) Yohanes Waworuntu mengetahui proses pungutan Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum), kini giliran Yohanes memberikan tanggapan (duplik) atas serangan jaksa, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/10). Menurut kuasa hukum Yohanes, Alfin Suherman, SRD hanya menyediakan perangkat keras dan lunak semata dalam proses Sisminbakum. Sehingga, SRD tidak tepat disebut sebagai pelayan administrasi hukum secara langsung. Sebab, yang bertugas melayani pendaftaran badan hukum secara online adalah Koperasi Pengayom Departemen Kehakiman. Yohanes juga menegaskan, dirinya tidak terlibat dalam pelaksanaan Sisminbakum. Misalnya dalam proses penentuan tarif, pengumpulan dana, hingga membagi-bagi biaya akses ke Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Depkumham. "Saya tidak tahu menahu. Saya karyawan yang hanya menjalankan tugas," kata Yohanes dengan emosi.
Yohanes Menegaskan Ia Tak Terlibat Pungutan Sisminbakum
JAKARTA. Setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuding Direktur Utama PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) Yohanes Waworuntu mengetahui proses pungutan Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum), kini giliran Yohanes memberikan tanggapan (duplik) atas serangan jaksa, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/10). Menurut kuasa hukum Yohanes, Alfin Suherman, SRD hanya menyediakan perangkat keras dan lunak semata dalam proses Sisminbakum. Sehingga, SRD tidak tepat disebut sebagai pelayan administrasi hukum secara langsung. Sebab, yang bertugas melayani pendaftaran badan hukum secara online adalah Koperasi Pengayom Departemen Kehakiman. Yohanes juga menegaskan, dirinya tidak terlibat dalam pelaksanaan Sisminbakum. Misalnya dalam proses penentuan tarif, pengumpulan dana, hingga membagi-bagi biaya akses ke Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Depkumham. "Saya tidak tahu menahu. Saya karyawan yang hanya menjalankan tugas," kata Yohanes dengan emosi.