Yorris: Masa paling memalukan bagi Golkar



Ketua Pelaksana Munas IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Yorris Raweyai mengatakan, Golkar memiliki pengalaman paling memalukan dalam sejarah berdirinya Golkar yang terjadi pada Pilpres 2014.

"Yang paling memalukan, dalam sejarah Golkar, belum pernah Golkar tidak mencalonkan presiden atau wapres. Memalukan. Ini sedih bagi Golkar. Ini enggak boleh terjadi. Kemudian kita harus sadar ada kader Golkar yang berintegritas dan akhirnya didukung partai lain, tapi kita menafikan itu," kata Yorris saat membuka Munas IX Golkar Ancol, Sabtu (7/12) malam, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.

Usai menyampaikan hal ini, peserta yang menghadiri Munas langsung berteriak menyebut nama Wakil Presiden yang juga politisi senior Golkar, Jusuf Kalla.


"Hidup JK, Hidup JK, Hidup JK," teriak peserta seperti dikutip Antara.

Yorris lalu berpesan kepada ketiga calon ketua umum Golkar, yaitu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk menyelamatkan Partai Golkar.

"Saya harapkan bapak bertiga calon ketua umum ini akan kita pilih secara demokratis. Tapi tolong bagaimana menyelamatkan Golkar ini. Golkar ini bukan berjalan sendiri atau oleh sekelompok orang tapi collective collegial," pesan Yorris.

Kepada panitia, dia berharap pencerahan dan penyamaan persepsi. "Sehingga saat Anda kembali dan ditanya tentang apa sebenarnya makna Munas, Anda mampu menjawabnya tanpa keluar dari prinsip-prinsip Golkar," kata Yorris.

Ia menambahkan, Munas IX Golkar Ancol tidak mempertahankan kepentingan pribadi dan kelompok, tapi untuk mengantarkan Golkar menuju cita proklamasi.

"Perasaan ini perlu saya sampaikan untuk memotivasi kita untuk menyamakan persepsi kita kenapa kita di sini," kata Yorris.

Pada Pilres 2014, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie gagal maju, baik sebagai capres maupun cawapres. Ia lalu memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Setelah pasangan itu kalah, Aburizal juga memutuskan Golkar tetap berada di Koalisi Merah Putih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia