KONTAN.CO.ID - Pengadilan Prancis menjatuhi hukuman delapan bulan penjara kepada pemain sepak bola asal Aljazair, Youcef Atal, karena menyatakan dukungan kepada Palestina melalui media sosial. Mengutip
Al Jazeera, pengadilan pidana Nice pada hari Rabu (3/1) mengatakan bahwa video yang diunggah Atal di media sosial pada bulan Oktober 2023 memicu kebencian atas dasar agama. Pemain klub Ligue 1 OGC Nice itu juga diminta untuk membayar denda sebesar 45.000 euro atau sekitar Rp 764 juta.
Pada bulan Oktober lalu Atal membagikan video ceramah dari seorang ulama bernama Mahmoud al-Hasanat di akun Instagram pribadinya. Video itu dibagikan lima hari setelah dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober.
Baca Juga: Perang Gaza Berpotensi Meluas Pasca Terbunuhnya Pemimpin Hamas di Lebanon Dalam video itu Al-Hasanat membuat pernyataan anti-Yahudi dan meminta Tuhan untuk membimbing tangan warga Palestina di Gaza untuk melakukan serangan balik. Saat Atal membagikan video tersebut, ia sedang bersama timnas Aljazair di negara asalnya. Satu hari berselang, Atal menghapus video tersebut setalah mendapat teguran dari pihak klub. Atal juga sudah menyampaikan permintaan maafnya dengan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mendukung pesan kebencian dan mengutuk kekerasan di mana pun di dunia. Selama sidang pengadilan pada bulan Desember, Atal mengatakan bahwa dia ingin mengirimkan pesan perdamaian dan tidak menonton seluruh video berdurasi 35 detik sebelum membagikannya di Instagram. Sayangnya, pengakuan itu tidak tidak meyakinkan jaksa atau penggugat untuk mencabut laporan.
Baca Juga: Sejumlah Pesepak Bola Muslim Mendapat Teguran dari Klub Karena Membela Palestina Pada bulan November, Atal ditahan oleh otoritas Prancis karena postingan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan sebesar 80.000 euro atau sekitar Rp 1,35 miliar. Setelah ini Atal akan menyampaikan rincian hukumannya untuk dipublikasikan di harian regional Nice-Matin dan surat kabar nasional Le Monde. OGC Nice menskors Atal sampai pemberitahuan lebih lanjut. Atal juga menerima larangan tujuh pertandingan dari Liga Sepak Bola Profesional (LFP) Prancis namun durasi larangan telah berakhir. Meskipun demikian, Atal masih tampil untuk tim nasional Aljazair sebanyak tiga kali sejak tuntutan diberikan. Atal juga masuk dalam skuad timnas untuk kompetisi Piala Afrika mendatang.