YouTube akan perbanyak iklan untuk dorong layanan berbayar



KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Buat Anda yang gemar menonton video musik di YouTube, siap-siap untuk frustasi. Pasalnya, YouTube akan meningkatkan jumlah iklan yang muncul di antara video musik.

Mengutip Bloomberg, Rabu (21/3), guna mendorong pengguna YouTube untuk menggunakan layanan berbayar, YouTube akan semakin intens menayangkan iklan.

Global Head of Music YouTube, Lyor Cohen mengungkapkan, orang-orang yang memperlakukan YouTube seperti layanan musik, mereka yang mendengarkan secara pasif untuk jangka waktu yang lama, akan menghadapi lebih banyak iklan. "Anda tentu akan frustasi ketika sedang menikmati video musik kemudian disela oleh iklan hingga beberapa kali," ungkap Cohen, dilansir dari Bloomberg.


Cohen menjelaskan bahwa YouTube berkomitmen untuk membuat orang membayar musik dan membungkam kritik yang menyebutkan YouTube membahayakan industri rekaman. Perusahaan-perusahaan label musik memang telah lama mengkritik YouTube karena dituding melanggar hak cipta dan tidak cukup membayar artis dan perusahaan rekaman.

YouTube menghasilkan sekitar US$ 10 miliar pendapatan tahun 2017 lalu yang hampir semuanya berasal dari iklan. Pendapatan YouTube bisa lebih besar lagi jika ia menjual mampu menjual layanan langganan.

Cohen mengatakan ia mendorong rekan-rekan dan atasannya untuk membuat beberapa perubahan agar YouTube "menjadi mitra yang baik" untuk industri musik. Mereka akan menarik orang-orang yang sebenarnya mampu membayar langganan dan menggiring mereka ke layanan baru.

Industri musik berharap YouTube akan berinvestasi cukup banyak untuk bersaing dengan Spotify dan Apple Music. Perusahaan rekaman juga sering mengkritik Spotify karena terlalu banyak memberikan layanan secara gratis. Tetapi, layanan musik yang berbasis di Stockholm telah mengubah hampir separuh penggunanya menjadi pelanggan berbayar dengan membatasi apa yang tersedia secara gratis.

YouTube merencanakan kampanye pemasaran yang signifikan untuk mendukung layanan berbayar baru.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie