YouTube luncurkan aplikasi musik streaming versi premium



KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. YouTube terus memperbanyak layanannya. Terbaru, YouTube akan meluncurkan dua layanan streaming musik versi terbaru. Yakni YouTube Music dan YouTube Premium. 

Tahap awal, YouTube akan meluncurkan layanan YouTube Music pada minggu depan atau tepatnya pada 22 Mei mendatang. Layanan ini menghadirkan fitur ekstra seperti personalisasi penggunaan berdasarkan histori individu.

YouTube Music akan diluncurkan di Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Meksiko, dan Korea Selatan pada Selasa (22/5). Lalu akan diperluas ke beberapa negara lain dalam minggu-minggu berikutnya.


Sebagai masa percobaan, bagi konsumen yang ingin YouTube Music akan dikenakan biaya sebesar US$ 10 per bulan. Namun, layanan ini masih menampilkan iklan dan tidak dapat di-download.

Selanjutnya, anak usaha Google ini akan meluncurkan YouTube Premium. Berbeda dengan YouTube Music, layanan premium ini akan dikenakan biaya lebih tinggi tanpa ada jeda iklan.

YouTube berencana membebankan tambahan biaya sekitar US$ 2 ke penggunanya untuk layanan premium. "YouTube Premium akan dikenakan biaya US$ 11,99 untuk semua anggota baru," tulis YouTube seperti dilansir Reuters, Kamis (17/5).

Perusahaan yang berbasis di California ini menyebutkan, YouTube Premium memiliki layanan bebas iklan, background, add free video dan download di semua YouTube. Selain itu, pengguna YouTube premium dapat mengakses layanan film orisinal YouTube seperti Cobra Kai dan Step Up..

Sedangkan, untuk anggota YouTube Red yang sudah ada, akan berlanjut masuk ke YouTube Premium. Dua tahun lalu, YouTube telah meluncurkan layanan YouTube Red. Aplikasi ini memberikan layanan musik kepada pelanggan, kurang lebih mirip seperti Spotify dan Apple Music.

YouTube Music dibangun sebagian besar untuk membantu label musik yang mengeluh bahwa layanan gratis dan didukung iklan YouTube, tidak menghasilkan cukup pendapatan bagi mereka.

Untuk itu, CEO YouTube Susan Wojcicki membuat YouTube Red sebagai layanan musik yang lebih adil. Pasalnya, YouTube telah menghasilkan sejumlah besar uang yang juga mengalir ke kantong Google.

Editor: Wahyu T.Rahmawati