KONTAN.CO.ID - Aksi YouTube yang menutup saluran vital siaran propaganda Korea Utara (Korut) menuai kecaman. Pasalnya, banyak pengamat yang kerap menggunakan siaran tersebut untuk meneliti dan memahami lebih jauh mengenai negara yang sangat tertutup itu. Analis mengatakan, penutupan saluran siaran yang membagikan informasi vital mengenai rezim Kim Jong Un sangat tidak tepat dilakukan. Pasalnya, dari siaran tersebut, mereka dapat mengetahui perkembangan tentang senjata nuklir Korut dan perkembangan penting lainnya. "Pada dasarnya, ini menyulitkan upaya untuk melacak aktivitas dari Korut di waktu yang terburuk," demikian tweet Joshua Pollack, pengamat luar negeri dari Middlebury Institute of International Studies.
YouTube tutup channel Korut, pakar AS meradang
KONTAN.CO.ID - Aksi YouTube yang menutup saluran vital siaran propaganda Korea Utara (Korut) menuai kecaman. Pasalnya, banyak pengamat yang kerap menggunakan siaran tersebut untuk meneliti dan memahami lebih jauh mengenai negara yang sangat tertutup itu. Analis mengatakan, penutupan saluran siaran yang membagikan informasi vital mengenai rezim Kim Jong Un sangat tidak tepat dilakukan. Pasalnya, dari siaran tersebut, mereka dapat mengetahui perkembangan tentang senjata nuklir Korut dan perkembangan penting lainnya. "Pada dasarnya, ini menyulitkan upaya untuk melacak aktivitas dari Korut di waktu yang terburuk," demikian tweet Joshua Pollack, pengamat luar negeri dari Middlebury Institute of International Studies.