KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen perhiasan YT Utama Putra optimistis dapat mencapai peningkatan penjualan perhiasan sebesar 40% di pasar ekspor dan domestik tahun ini. Wildan Abdulmadjid, marketing YT Utama Putra mengungkapkan, sejak akhir tahun lalu hingga awal Maret 2019, pihaknya masih mereguk penjualan yang apik atau peningkatan sebesar 30%. "Hal ini seperti yang terjadi pada lima tahun lalu, saat pasar perhiasan dirasakan lebih kondusif. Kali ini, di pasar domestik sendiri, kami mengalami peningkatan penjualan mencapai 30%. Biasanya, ada tren penurunan jelang akhir tahun, namun pada 2018 lalu hal tersebut tidak terjadi," ujar Wildan kepada Kontan dalam acara Jakarta International Jewelery Festival di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (5/4).
Dirinya menjelaskan jika peningkatan tersebut selain didorong oleh peningkatan harga emas dunia sebesar 5% pada 2018, juga disebabkan keikutsertaan perusahaan dalam festival dan pameran perhiasan. Dalan setahun, YT Utama Putra setidaknya berpartisipasi dalam sebuah festival perhiasan bergengsi sebanyak 4-5 kali. Tak hanya itu, peningkatan penjualan juga dinilai terjadi karena produktif mengeluarkan desain baru minimal dua kali setahun dan mengadakan open house di daerah Jakarta atau Surabaya. Sementara untuk pasar ekspor, saat ini YT Utama Putra memasarkan produknya ke Uni Emirat Arab, Singapura, dan Thailand. Wildan menyebut, penjualan perhiasan di pasar ekspor masih stabil, tidak mengalami lonjakan kenaikan atau penurunan signifikan. "Untuk pasar domestik, kami masih fokus di pulau Jawa, yaitu Bandung dan Surabaya. Dari Bandung kami bisa menjangkau pembeli dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, sementara dari Surabaya bisa menjangkau para pembeli dari kawasan Jawa Timur dan luar Jawa," tambahnya. Dengan demikian, tahun ini YT Utama Putra masih fokus pada titik penjualan dan belum berniat menambah gerai atau melakukan ekspansi ke negara dan kota lain. Lebih lanjut, Wildan berpandangan momen Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan beberapa minggu mendatang, dapat menjadi katalis positif bagi perusahaannya. Menurutnya arus dana yang digunakan untuk berkampanye, akan memberi dampak pada pembelian perhiasan. "Terlebih mendekati lebaran, kami memperhatikan selalu ada tren peningkatan penjualan perhiasan menjelang hari raya Idul Fitri, minimal 15%. Bahkan tak sedikit klien kami yang memesan perhiasan jauh hari, misalnya pada bulan Ramadhan. Yang pasti, selalu ada peningkatan signifikan pada momen ini," jelasnya.
Dia menambahkan, dampak perlambatan ekonomi global dan isu penurunan daya beli masyarakat belum terlalu dirasakan betul oleh penjualan perhiasan YT Utama Putra. Namun dirinya mengaku ada perubahan dalam tata cara pembayaran jikalau kondisi ekonomi tak mendukung pasar perhiasan. "Ada beberapa pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan emas juga. Sehingga mereka menunggu harga emas turun terlebih dahulu untuk membayar. Jika sudah demikian, kami terancam kekurangan bahan," tuturnya. Namun demikian, pihaknya optimistis tahun ini pasar perhiasan akan lebih kondusif. "Tahun lalu kami mampu mencapai target pencapaian 30%, tahun ini pasti bisa meraih 40%," pungkasnya tanpa menyebutkan angka secara detail. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini