KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko perang mata uang atau currency war menghantui ekonomi global. Pelemahan mata uang yuan China sejak kemarin ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dolar AS, menjadi babak baru perang dagang antara dua ekonomi raksasa dunia Amerika Serikat (AS) dan China. Bank Indonesia (BI) mengawasi dinamika kondisi eksternal yang terjadi saat ini, termasuk pelemahan mata uang yuan China. Namun, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo meyakini pelemahan yuan tidak akan berlanjut lebih dalam lantaran akan berbalik memunculkan risiko terhadap ekonomi Negeri Tirai Bambu itu sendiri. Baca Juga: Pagi ini, kurs yuan terhadap rupiah melemah 0,4%
Yuan melemah drastis, ini tanggapan Bank Indonesia (BI)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko perang mata uang atau currency war menghantui ekonomi global. Pelemahan mata uang yuan China sejak kemarin ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dolar AS, menjadi babak baru perang dagang antara dua ekonomi raksasa dunia Amerika Serikat (AS) dan China. Bank Indonesia (BI) mengawasi dinamika kondisi eksternal yang terjadi saat ini, termasuk pelemahan mata uang yuan China. Namun, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo meyakini pelemahan yuan tidak akan berlanjut lebih dalam lantaran akan berbalik memunculkan risiko terhadap ekonomi Negeri Tirai Bambu itu sendiri. Baca Juga: Pagi ini, kurs yuan terhadap rupiah melemah 0,4%