KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan tajam yang terjadi pada mata uang yuan sejak gejolak devaluasi pada 2015 silam tampaknya tak membuat investor asing menghentikan langkah berinvestasi di China. Justru, Pemerintah China sepertinya akan kian diuntungkan dengan masuknya aliran dana asing yang akan menopang stabilitas pasar keuangan Negeri Tembok Besar tersebut. Mengutip Bloomberg, Selasa (10/7) pukul 10.30 WIB, mata uang yuan menguat tipis 0,17% terhadap dollar AS di posisi 6,6048. Namun, sejak awal tahun, yuan tercatat mengalami depresiasi sebesar 1,45% terhadap dollar AS. "Penurunan yuan memang jadi kekhawatiran, tetapi selama itu tidak dalam tren turun yang parah, itu bukan pertimbangan terbesar ketika kita berinvestasi dalam obligasi mata uang lokal di China," kata Manu George, Director of Fixed Income Schroder Investment Management Ltd. di Singapura seperti dikutip Bloomberg, Selasa (10/7). Pandangan serupa pun digemakan oleh para pelaku pasar lainnya.
Yuan merosot, dana asing tetap mengalir ke China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan tajam yang terjadi pada mata uang yuan sejak gejolak devaluasi pada 2015 silam tampaknya tak membuat investor asing menghentikan langkah berinvestasi di China. Justru, Pemerintah China sepertinya akan kian diuntungkan dengan masuknya aliran dana asing yang akan menopang stabilitas pasar keuangan Negeri Tembok Besar tersebut. Mengutip Bloomberg, Selasa (10/7) pukul 10.30 WIB, mata uang yuan menguat tipis 0,17% terhadap dollar AS di posisi 6,6048. Namun, sejak awal tahun, yuan tercatat mengalami depresiasi sebesar 1,45% terhadap dollar AS. "Penurunan yuan memang jadi kekhawatiran, tetapi selama itu tidak dalam tren turun yang parah, itu bukan pertimbangan terbesar ketika kita berinvestasi dalam obligasi mata uang lokal di China," kata Manu George, Director of Fixed Income Schroder Investment Management Ltd. di Singapura seperti dikutip Bloomberg, Selasa (10/7). Pandangan serupa pun digemakan oleh para pelaku pasar lainnya.