Sejak kecil Yudi sudah memiliki minat yang tinggi terhadap robot. Namun ia baru benar-benar menekuni minat tersebut ketika keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Keterampilan merakit robot didapatnya secara otodidak.Minat Yudi Mintoro Sumali terhadap robot sudah tumbuh sejak masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar (SD). Minat Yudi tumbuh lantaran kerap menonton serial kartun berkarakter robot yang kerap diputar di televisi semasa ia masih kecil. Namun, saat itu, ia tak bisa menyalurkan minatnya tersebut. Sebab, di zamannya belum ada lembaga kursus merakit robot. Lantaran tak ada tempat untuk menyalurkan, lambat laun minatnya akan robot hilang dengan sendirinya.Ketertarikannya terhadap dunia robot kembali muncul, saat ia memasuki dunia kerja. Bekerja di sebuah perusahaan di bidang informasi teknologi (IT), ia kerap mendapat tugas ke luar negeri. Beberapa negara yang kerap dikunjunginya adalah Singapura dan Australia. Di dua negara itu, kursus perakitan robot sudah berkembang sangat pesat.Sejak itu, minatnya terhadap robot kembali muncul. Namun, ia baru benar-benar menekuni minat di bidang perakitan robot ketika keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Awalnya, Yudi sama sekali tak memiliki keterampilan merakit robot. "Jadi saya belajar merakit robot secara otodidak saja," katanya. Selama belajar merakit robot, ia banyak membaca buku-buku tentang metode dan logika merakit robot. Selain itu, ia juga mempelajari video dan perangkat lunak (software) cara merakit robot. Buku dan video itu didapatkannya dari luar negeri. "Buku, video, dan software sangat membantu untuk memahami logika merakit robot," jelasnya.Setelah menguasai teknik perakitan robot, Yudi terpikir untuk mendirikan lembaga kursus merakit robot untuk anak-anak. Kendati kursus yang diberikan seputar teknik merakit robot, namun ia ingin anak-anak bisa belajar sesuatu yang rumit dengan cara sederhana. "Jadi merakit robot itu hanyalah media yang melatih logika berpikir anak agar dapat memahami yang sulit dengan cara sederhana" paparnya. Dalam benaknya, ia ingin memperkenalkan kepada anak tentang ilmu dasar merakit robot. Sadar bahwa merakit robot bukan pekerjaan mudah, ia pun mencoba membuat terobosan. Agar gampang diterima, Yudi memilih mengajari anak membuat robot secara aplikatif. Dengan teknik itu, ia memberikan sedikit teori dan langsung mempraktikkan. Setelah anak-anak paham dasar-dasar merakit robot, ia juga mengajari anak agar semakin paham cara bongkar pasang robot. Kemudian anak ditantang menciptakan berbagai bentuk robot sesuai dengan yang mereka inginkan. Nah, di sinilah kreativitas, imajinasi, dan kerja sama anak diasah. "Merakit robot, membongkarnya, dan menciptakan bentuk lain tidaklah gampang," ujarnya. Acap kali masalah muncul, sebab dengan mengubah bentuk, berarti mereka harus berpikir keras agar dapat menciptakan bentuk baru. Dengan metode seperti ini, logika berpikir anak semakin terbentuk dan kelak mereka mudah mempelajari hal-hal yang rumit-rumit. Setelah mahir bongkar pasang robot, Yudi mulai mengembangkan cara memprogram robot. Semua pengetahuan itu dipelajarinya dari berbagai sumber. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Yudi otodidak belajar merakit robot dan sukses (2
Sejak kecil Yudi sudah memiliki minat yang tinggi terhadap robot. Namun ia baru benar-benar menekuni minat tersebut ketika keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Keterampilan merakit robot didapatnya secara otodidak.Minat Yudi Mintoro Sumali terhadap robot sudah tumbuh sejak masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar (SD). Minat Yudi tumbuh lantaran kerap menonton serial kartun berkarakter robot yang kerap diputar di televisi semasa ia masih kecil. Namun, saat itu, ia tak bisa menyalurkan minatnya tersebut. Sebab, di zamannya belum ada lembaga kursus merakit robot. Lantaran tak ada tempat untuk menyalurkan, lambat laun minatnya akan robot hilang dengan sendirinya.Ketertarikannya terhadap dunia robot kembali muncul, saat ia memasuki dunia kerja. Bekerja di sebuah perusahaan di bidang informasi teknologi (IT), ia kerap mendapat tugas ke luar negeri. Beberapa negara yang kerap dikunjunginya adalah Singapura dan Australia. Di dua negara itu, kursus perakitan robot sudah berkembang sangat pesat.Sejak itu, minatnya terhadap robot kembali muncul. Namun, ia baru benar-benar menekuni minat di bidang perakitan robot ketika keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Awalnya, Yudi sama sekali tak memiliki keterampilan merakit robot. "Jadi saya belajar merakit robot secara otodidak saja," katanya. Selama belajar merakit robot, ia banyak membaca buku-buku tentang metode dan logika merakit robot. Selain itu, ia juga mempelajari video dan perangkat lunak (software) cara merakit robot. Buku dan video itu didapatkannya dari luar negeri. "Buku, video, dan software sangat membantu untuk memahami logika merakit robot," jelasnya.Setelah menguasai teknik perakitan robot, Yudi terpikir untuk mendirikan lembaga kursus merakit robot untuk anak-anak. Kendati kursus yang diberikan seputar teknik merakit robot, namun ia ingin anak-anak bisa belajar sesuatu yang rumit dengan cara sederhana. "Jadi merakit robot itu hanyalah media yang melatih logika berpikir anak agar dapat memahami yang sulit dengan cara sederhana" paparnya. Dalam benaknya, ia ingin memperkenalkan kepada anak tentang ilmu dasar merakit robot. Sadar bahwa merakit robot bukan pekerjaan mudah, ia pun mencoba membuat terobosan. Agar gampang diterima, Yudi memilih mengajari anak membuat robot secara aplikatif. Dengan teknik itu, ia memberikan sedikit teori dan langsung mempraktikkan. Setelah anak-anak paham dasar-dasar merakit robot, ia juga mengajari anak agar semakin paham cara bongkar pasang robot. Kemudian anak ditantang menciptakan berbagai bentuk robot sesuai dengan yang mereka inginkan. Nah, di sinilah kreativitas, imajinasi, dan kerja sama anak diasah. "Merakit robot, membongkarnya, dan menciptakan bentuk lain tidaklah gampang," ujarnya. Acap kali masalah muncul, sebab dengan mengubah bentuk, berarti mereka harus berpikir keras agar dapat menciptakan bentuk baru. Dengan metode seperti ini, logika berpikir anak semakin terbentuk dan kelak mereka mudah mempelajari hal-hal yang rumit-rumit. Setelah mahir bongkar pasang robot, Yudi mulai mengembangkan cara memprogram robot. Semua pengetahuan itu dipelajarinya dari berbagai sumber. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News