JAKARTA. Perkembangan teknologi kian membuat hidup kian mudah. Contohnya dalam hal belajar. Kini, para siswa bisa belajar secara digital lewat layanan Quipper. Dengan membawa visi ingin memeratakan kualitas pendidikan di Indonesia, Quipper sebagai layanan pembelajaran berbasis digital menyajikan layanan
Quipper Video dan
Quipper School agar bisa diakses langsung melalui jaringan internet. Quipper sendiri dibentuk pada 2010 di London, Inggris oleh Masayuki Watanabe dan terus melakukan ekspansi di sejumlah negara seperti Jepang, Mexico, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.
Dalam melakukan ekspansinya di Asia Tenggara, Quipper mendapatkan dukungan pendanaan dari salah satu perusahaan asal Jepang, Recruit, setelah mengakuisisi Quipper dengan nilai JP¥ 4,8 miliar atau US$ 39 juta pada 2015. Quipper tiba di Indonesia sejak 2015 dan hingga saat ini sudah memiliki sekitar 2,5 juta pelanggan Quipper Video. Untuk menikmati layanan tersebut, pelanggan harus membayar Rp 890.000 dengan masa langganan selama setahun. Takuya Homma, selaku Country Manager Quipper Indonesia menyatakan, saat ini sudah ada hampir setengah juta video dari berbagai macam mata pelajaran, dengan masing-masing video berdurasi sekitar 15-20 menit yang bisa diakses para pelanggannya. Salah satunya adalah mata pelajaran Matematika. Melalui pengajaran lewat Quipper Video, seorang guru di dalam video akan mengajarkan langkah demi langkah dalam menyelesaikan soal yang diajukan. "Juga ada sistem
learning dengan
big data. Jadi ada
artificial intelegence yang membantu memberikan solusi pengerjaan dalam menyelesaikan soal," terang Takuya kepada Kontan saat menghampiri kantor Quipper di Jakarta, Kamis (27/7). Jika tak mau berlangganan layanan premium, para murid masih bisa mengakses layanan
Quipper School tanpa dipungut biaya. Perbedaannya, hanyalah tidak ada fasilitas video yang bisa membantu murid menyelesaikan soal pelajaran terkait. Hingga 2016, Quipper sudah bekerjasama dengan 200.000 guru dari 6.000 sekolah di seluruh Indonesia demi menjamin kualitas soal dan kurikulum yang sesuai dengan standar di Indonesia.
Untuk layanan Quipper Video, total ada 18 staf pengajar yang memiliki standar kelayakan dengan sertifikasi pengajar. Targetnya, setelah menyajikan pelajaran untuk tingkat SMP dan SMA, Quipper akan mencoba memberi materi untuk SD dan universitas. Namun, untuk sementara Quipper masih ingin terus menjangkau murid di wilayah-wilayah remote Indonesia. "Kami masih mau menjangku lebih banyak daerah di Indonesia dulu," tambah Takuya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie