Yuk, cermati fundamental saham TLKM



JAKARTA. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi salah satu saham andalan PT KDB Daewoo Securities Indonesia. Ini ada kaitannya dengan program percepatan pembangunan pemerintah, MP3EI, di sektor telekomunikasi.

Analis KDB Daewoo Betrand Raynaldi dalam risetnya menjelaskan, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia, permintaan akan telekomunikasi diperkirakan akan meningkat. Atas dasar ini, pemerintah berusaha memperkuat konektivitas nasional dengan mengembangkan sektor teknologi, informasi, dan komunikasi seperti yang terdapat pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). 

"Kami melihat pergeseran preferensi konsumen terhadap gaya hidup digital yang dikombinasikan dengan dukungan dari pemerintah akan mendorong pertumbuhan bisnis telekomunikasi, dan TLKM salah satu yang akan diuntungkan," jelas Betrand, Rabu (10/9).


Perlu diketahui, TLKM merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 280 triliun dan merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi pelat merah yang tercatat di bursa. 

Dari segi pangsa pasar, TLKM juga merupakan yang terbesar, mencapai 78%. Pada semester pertama tahun ini, TLKM mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10% year on year (yoy). Jumlah pelanggan perseroan juga meningkat sebesar 10%.

Kinerja tersebut masih memiliki potensi untuk tumbuh. Sebab, di tengah penurunan bisnis fixed line telepon, TLKM melihat bisnis layanan broadband menjadi sangat menjanjikan karena permintaan data yang terus meningkat.

Betrand menambahkan, dua hari yang lalu, saham TLKM mencapai Rp 2.855 per saham dan memecahkan all-time intraday high. Hal ini mengindikasikan bahwa investor cukup yakin dengan TLKM. 

Saat ini, TLKM diperdagangkan pada forward P/E sebesar 18,1 kali, relatif lebih rendah dibandingkan EXCL (147,5 kali) dan ISAT (42,7 kali. Return on Equity (ROE) perseroan juga tetap stabil di level 23-25​​% selama 3 tahun terakhir. "Kami menyarankan investor untuk melihat TLKM bila tertarik dengan saham telekomunikasi di Indonesia," pungkas Betrand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia