KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berdaya selama tiga hari beruntun. Meski lama bergerak di zona hijau, tapi IHSG ditutup turun 3,59 poin atau 0,05% ke level 6.816,20 pada Rabu (11/5). Analis Phillips Sekuritas, Helen, menjelaskan bahwa IHSG kemarin sempat
rebound sebelum turun tipis pada penutupan pasar lantaran investor mencerna sejumlah rilis kinerja emiten, berita pembagian dividen, serta faktor eksternal seperti rilis data inflasi China. Untuk perdagangan Kamis (12/5) ini, rilis data inflasi Amerika Serikat ditaksir akan menggerakkan pasar. "Adapun untuk saham yang bisa dicermati antara lain saham bank besar dan batubara yang membukukan kinerja positif di Q1-2022," ujar Helen kepada Kontan.co.id, Rabu (11/5).
Helen memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 6.775 - 6.880. Saham-saham yang bisa diperhatikan pelaku pasar adalah
BBNI,
BBRI,
BMRI,
BBCA,
ITMG,
ADRO dan
PTBA.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menambahkan, IHSG masih berpotensi tertekan dan melanjutkan penurunan. IHSG diproyeksi bergerak di level suport 6.662, serta
resistance pada 6.900 dan 7.000.
Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi Saham dari Artha Sekuritas Hari ini (12/5) "Perkembangan Covid-19 serta perkembangan harga komoditas dunia berpotensi menjadi sentimen untuk IHSG," kata William. Rekomendasi untuk pelaku pasar adalah
buy on wekaness (BoW) saham
BIRD dan
JPFA. Suport BIRD berada di level Rp 1.140 dan
resistance pada Rp 1.400. Sedangkan area suport dan
resistance untuk JPFA ada di Rp 1.330 dan Rp 1.550. Selanjutnya, William memberikan rekomendasi buy untuk saham
ENRG,
EXCL, dan
WEGE. Level suport dan
resistance untuk ENRG, EXCL, dan WEGE masing-masing berada di Rp 226 - Rp 254, Rp 2.870 - Rp 3.380, dan Rp 164 - Rp 196. Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya melihat pola pergerakan IHSG masih menunjukkan konsolidasi wajar dengan potensi tekanan minim yang memiliki peluang terjadi dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka menengah IHSG terlihat berada dalam fase
sideway. Meski begitu, peluang tekanan yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang, mengingat kondisi perekonomian masih cukup stabil dan capital inflow secara year to date juga tampak masih cukup besar.
Adapun untuk hari ini IHSG berpotensi tertekan dengan rentang 6.636 - 6.888. Saham-saham yang bisa dicermati pelaku pasar adalah
UNVR, ITMG, SMRA, BBCA,
SMGR,
JSMR, dan
AKRA.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memandang investor bisa memperhatikan saham SMGR,
INDF dan
PWON. Secara teknikal IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas dengan rentang 6.793 - 6.927. "Namun hati-hati, tingginya inflasi di Amerika Serikat berpotensi menjadi pemberat potensi penguatan hari ini," kata Nico. Sedangkan Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat IHSG hari ini akan
resistance di sekitar area 6.902. Saham-saham yang menarik untuk dicermati adalah
ACES,
SCMA, dan
INDY yang mulai memberikan perlawanan setelah terkoreksi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari