KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kanker ginjal adalah pertumbuhan sel abnormal ganas yang dimulai dari ginjal. Namun, banyak orang tidak menyadari ciri-ciri kanker ginjal sejak awal, sehingga pengobatan sering terlambat. Ginjal adalah sepasang organ berukuran sekepal tangan. Letaknya di sisi kanan dan kiri tulang rusuk bagian belakang. Jenis kanker ginjal yang jamak menyerang orang dewasa adalah karsinoma sel ginjal. Sedangkan anak kecil biasanya terkena kanker ginjal jenis tumor wilms.
Dilansir dari Mayo Clinic, para ahli hingga kini belum mengetahui dengan pasti penyebab kanker ginjal. Namun, dokter umumnya menemukan kanker ginjal pada pasiennya saat ada mutasi DNA pada sel ginjal. Perubahan terkait mutasi DNA tersebut membuat sel ginjal tumbuh dan membelah dengan cepat. Sel abnormal yang terkumpul akhirnya membentuk tumor ganas di ginjal. Dari ginjal, beberapa sel dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Baca juga:
Pertama dalam sejarah, kapal induk AS dipimpin seorang wanita Melansir Healthline, gejala kanker ginjal umumnya terkait dengan fungsi ginjal dan tergantung tingkat keparahan tumor ganas. Sayangnya, ciri-ciri kanker ginjal kerap terlambat disadari para penderitanya.
Mereka baru mengetahui ada tumor ganas bersarang di salah satu organ vitalnya setelah stadium lanjut. Demi meningkatkan kewaspadaan, berikut beberapa ciri-ciri kanker ginjal yang lazim dialami penderitanya:
1. Ada darah di dalam urine
Munculnya darah di dalam urine atau hematuria adalah gejala atau ciri-ciri kanker ginjal yang paling umum. Sekitar 40 sampai 50 persen penderita kanker ginjal mengalami hematuria. Darah dalam jumlah sedikit saja dapat mengubah warna urine menjadi merah muda, kecokelatan, sampai merah. Hematuria pada penderita kanker ginjal terkadang hanya muncul sesekali. Namun, ada juga penderita yang mendapati darah di dalam urinenya setiap hari. Hal yang perlu diketahui, adanya darah di dalam urine bukan hanya tanda kanker ginjal. Kondisi ini bisa jadi gejala infeksi saluran kencing, penyakit batu ginjal, kista ginjal, atau luka pada ginjal.
Editor: Adi Wikanto