JAKARTA. Menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hampir dua pekan terakhir membuat valuasi indeks di jajaran blue chip atau LQ 45 kian mahal saja. Alhasil, analis pasar menilai, saat ini cukup sulit mencari saham murah di jajaran saham LQ 45. "Kalau murah, saham second liners pantas dilirik," kata John Daniel Rachmat, Kepala Riset Mandiri Sekuritas di Jakarta, Senin(19/5). Walaupun LQ 45 makin mahal, namun kata Daniel, masih ada kesempatan bagi investor memiliki saham yang relatif mendekati murah yang ada di jajaran indeks LQ45. Misalnya, saham-saham seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan sektor perbankan seperti BBCA dan BBRI. "Saham-saham ini relatif lebih murah ketimbang saham seperti TLKM, KLBF, MYOR," lanjutnya.
Yuk intip peluang dari saham LQ45 yang kian mahal!
JAKARTA. Menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hampir dua pekan terakhir membuat valuasi indeks di jajaran blue chip atau LQ 45 kian mahal saja. Alhasil, analis pasar menilai, saat ini cukup sulit mencari saham murah di jajaran saham LQ 45. "Kalau murah, saham second liners pantas dilirik," kata John Daniel Rachmat, Kepala Riset Mandiri Sekuritas di Jakarta, Senin(19/5). Walaupun LQ 45 makin mahal, namun kata Daniel, masih ada kesempatan bagi investor memiliki saham yang relatif mendekati murah yang ada di jajaran indeks LQ45. Misalnya, saham-saham seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan sektor perbankan seperti BBCA dan BBRI. "Saham-saham ini relatif lebih murah ketimbang saham seperti TLKM, KLBF, MYOR," lanjutnya.