KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks BUMN 20 berhasil mencetak kinerja paling tertinggi dibanding indeks lain yang dibuat Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini. Lihat saja, indeks tersebut telah melesat 8,75% year to date (ytd) hingga Selasa (8/3). Ada 11 dari 20 saham anggota indeks ini tercatat naik, didominasi saham-saham energi, telekomunikasi, dan perbankan. Lima saham dengan peningkatan tertinggi adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 28,41% ytd, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 26,22%, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 18,11%, PT Timah Tbk (TINS) terkerek 16,49%, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 14,36% ytd. Disusul saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 12,59% ytd, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menguat 10,91%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkerek 7,78%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menanjak 7,47%, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menguat 4,78%, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) naik 2,00% ytd.
BBNI Chart by TradingView Menurut Valdy, pandangan di atas diperkuat dengan sejumlah indikator makro, seperti consumer confidence index dan pertumbuhan penjualan ritel yang dalam beberapa bulan terakhir berada dalam tren positif. Dari sisi suplai, indeks manufaktur Indonesia juga bertahan di atas 50 (batas ekspansi) pada Januari-Februari 2022 meski terdapat pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat. Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menambahkan, saham-saham perbankan diminati investor karena menunjukkan kinerja keungan yang cukup bagus di tahun 2021. Pelaku pasar juga masih menganggap bahwa saham perbankan tergolong saham yang defensif sehingga bisa bertahan di tengah peningkatan risiko ketidakpastian. Saham Pilihan Yaki menilai, saham BBNI, TLKM, BBRI, dan BMRI masih menarik untuk dikoleksi karena mempunyai potensi dividen yang cukup bagus. Terutama BBRI yang akan mencapai cum date pembagian dividen tunai pada 10 Maret 2022. BJBR juga dianggap menarik karena mencatatkan kinerja 2021 yang cukup bagus dan akan melaksanakan rights issue. Yaki merekomendasikan beli BBNI dengan target harga Rp 8.200, BBRI Rp. 5.050, BMRI Rp 8.100, dan BJBR Rp 1.455. Sementara untuk TLKM, ia merekomendasikan sell on strength di Rp 4.700 per saham. Valdy pun melihat, saham-saham perbankan masih menarik dikoleksi seiring dengan potensi pemulihan ekonomi. Saham-saham perbankan, terutama yang masuk dalam indeks LQ45 masih dapat menjadi perhatian, terutama untuk jangka panjang. Baca Juga: IHSG Hari Ini Turun ke 6.814,18, Begini Prediksi untuk Rabu (9/3) Pasalnya, dalam jangka pendek, ada potensi fluktuasi yang disebabkan antisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed dan kenaikan giro wajib minimum di awal Maret 2022. Valdy menetapkan target harga untuk BMRI di Rp 7.900-Rp 8.000, BBRI Rp 4.890-Rp 4.970, dan BBNI Rp 8.100-Rp8.200. Khusus BJBR dan BJTM, Valdy melihat secara historis, keduanya memang memiliki dividend payout ratio dan dividend yield yang besar. Dengan begitu, momen pembagian dividen dapat menjadi salah satu katalis positif untuk BJBR dan BJTM. Untuk saham-saham komoditas energi, Dessy masih menyukai PTBA dan ANTM karena asumsi fundamental yang kuat. Dessy menetapkan target harga untuk PTBA di Rp 3.500 (sudah terlewati), sedangkan ANTM masih direkomendasikan beli dengan target harga Rp 3.230 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anna Suci Perwitasari