Yuk intip racikan portofolio Dapen BNI



JAKARTA. Dana pensiun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) konsisten mempertahankan komposisi portofolionya. Gejolak di pasar yang terjadi saat ini belum mendorong dana pensiun BNI melakukan pemindahan aset (switching). Pieter Siadari, Direktur Utama Dapen BNI menuturkan, pihaknya bertahan di saat kondisi pasar sedang bergejolak. Sebagai pengelola dana pensiun yang telah berpengalaman, pihaknya tidak ingin menarik dana (cut loss) selagi likuiditas masih terjaga dengan baik. Dengan besaran dana kelolaan sebesar Rp 5,1 triliun, pihaknya telah cermat berhitung dalam menempatkan portofolio sejak awal tahun. "Sebagian besar dana pensiun kami tempatkan pada instrumen surat utang (obligasi). Obligasi ini terdiri atas obligasi korporasi dan surat utang negara," terang Pieter Siadari kepada KONTAN, Rabu (26/8). Pieter merinci, dari Rp 5,1 triliun dana pensiun yang di kelola, sebanyak 47% dibenamkan pada obligasi. Besarannya sekitar Rp 2,5 triliun. Sebanyak Rp 1 triliun disematkan pada obligasi korporasi. Adapun Rp 1,5 triliun diparkir pada surat utang negara (SUN). Selain itu, lanjut Pieter, dana pensiun juga dikelola di instrumen saham sekitar 14% dari total dana kelolaan pensiun. Untuk instrumen deposito, penempatannya justru sangat kecil, yakni sekitar 7% atau setara Rp 350 miliar. Penempatan pada instrumen reksadana juga tak kalah kecil yakni hanya Rp 20 miliar. Adapun pemilihan manajer investasi penerima mandat dana pensiun ini berdasarkan nilai asset under management (AUM) minimal Rp 400 miliar dan memiliki rating tiga bintang dari PT Infovesta Utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan